indeks
TKI asal Pati Meninggal dalam Perjalanan Pulang dari Malaysia

Jenazah seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Pati, yang meninggal dunia dalam perjalanan pulang menuju kampung halamannya, semalam tiba dirumah duka di Dukuh Golilo, Desa Sidomukti,Margoyoso, Pati.

Penulis: Radio PAS FM Pati

Editor:

Audio ini dihasilkan oleh AI
Google News
TKI asal Pati Meninggal dalam Perjalanan Pulang dari Malaysia
TKI, Pati

KBR68H, Pati- Jenazah seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Pati,  yang meninggal dunia dalam perjalanan pulang menuju kampung halamannya, semalam tiba dirumah duka di  Dukuh Golilo, Desa Sidomukti,Margoyoso, Pati.

TKI  bernama  Gunoto, berusia 35 tahun, terpaksa dipulangkan dari Malaysia, karena kondisinya yang sering sakit-sakitan. Bahkan di tempat kerjanya di Serawak Malaysia, Gunoto sering keluar masuk rumah sakit.

Menurut Kades Sidomukti, Karwito, sejak keberangkatannya menuju ke Malaysia, warganya itu ingin memperbaiki ekonomi keluarganya, sebagai tukang batu, meski dengan riwayat menderita penyakit asam urat akut. Ketika akan pulang bersama seorang temannya, Gunoto meninggal saat dalam perjalanan dari Serawak Malaysia di Kecamatan Entikong Sanggau, Kalimantan Barat, atau diwilayah perbatasan Malaysia – Indonesia, Rabu malam, 20 Februari 2013.

Setelah melapor ke Polsek Entikong,  jenasah Gunoto divisum dan diotopsi di Rumah Sakit Pontianak. Untuk memulangkan jenazah Gunoto, keluarga dibantu Kades mengirimkan uang senilai Rp.12 juta, untuk biaya rumah sakit dan transport.

Kamis, 21 Februari 2013, sekitar pukul 15.00, jenasah Gunoto diterbangkan dari Bandara Supadio Pontianak, dan tiba di Bandara Ahmad Yani Semarang, sekitar pukul 21.00. Setibanya di Bandara Ahmad Yani Semarang, jenazah langsung dibawa keluarga, dan tiba di rumah duka sekitar pukul 23:45. 

Setelah disemayamkan beberapa saat, sekitar pukul 24:15, jenazah Gunoto langsung dikebumikan di pemakaman desa setempat.

Sumber: Radio PAS FM Pati

TKI
Pati

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...