KBR68H, Balikpapan
Penulis: Teddy Rumengan
Editor:

KBR68H, Balikpapan – Setelah mendapatkan reaksi keras dari masyarakat, pemadaman listrik yang terjadi secara terus-menerus di Balikpapan, Kalimantan Timur mendapatkan reaksi dari mahasiswa.Para mahasiswa di Balikpapan memberi batas bagi Perusahaan Listrik Negara (PLN) minimal akhir bulan Mei harus segera menyelesaikan pemadaman listrik.
Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Balikpapan Fajar Nugroho mengatakan, jika tidak segera tuntas soal pemadaman yang terjadi, mereka akan melakukan aksi demo dalam jumlah yang besar.
Menurutnya, mahasiswa akan mengawal, hingga terpenuhinya hak masyarakat untuk mendapatkan pelayanan listrik, tanpa adanya pemadaman yang dilakukan hampir tiap hari.
Pemadaman yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir, bukan saja menganggu aktifitas masyarakat, namun juga menghambat usaha masyarakat kecil yang selama ini mengandalkan listrik untuk menjalankan usahanya.
"Kita harus menuntut hak kita untuk bisa merasakan pelayanan PLN yang lebih baik lagi. Ketika presiden datang ke Balikpapan kita bisa melihat tidak ada pemadaman listrik, namun ketika presiden tidak ada, kenapa pemadaman selalu terjadi? Kita menuntut PLN untuk menjalankan usahanya dan memenuhi hak kita sebagai warga negara.”
Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Balikpapan Fajar Nugroho juga meminta PLN memberikan kompensasi dan ganti rugi, peralatan elektronik masyarakat yang rusak karena seringnya terjadi pemadaman-pemadaman.
Sebelumnya pemadaman listrik terjadi secara terus-menerus di Kalimantan Timur (Kaltim). PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Kaltim menyatakan bahwa mereka kekurangan daya listrik untuk mensuplai listrik bagi masyarakat.
Dengan kurangnya suplai, maka hingga akhir tahun pemadaman listrik secara bergilir di Kalimantan Timur (Kaltim) akan terus terjadi.
Editor: Luviana