KBR68H,Washington - Parlemen Iran memutuskan akan mempertimbangkan proposal untuk memilih ibukota baru, berpotensi memindahkan lokasi pemerintahan dari kota Teheran yang terlalu padat dan berpolusi tinggi meski rencana itu ditentang pemerintah.
Penulis: Tony Hotland
Editor:

KBR68H,Washington - Parlemen Iran memutuskan akan mempertimbangkan proposal untuk memilih ibukota baru, berpotensi memindahkan lokasi pemerintahan dari kota Teheran yang terlalu padat dan berpolusi tinggi meski rencana itu ditentang pemerintah.
Kantor berita resmi Iran, IRNA, mengatakan parlemen menyetujui garis besar proposal itu setelah 110 dari 214 anggota parlemen yang hadir mendukungnya. Ada 290 kursi dalam parlemen Iran.
Menurut proposal itu, sebuah dewan akan dibentuk dan mendapat waktu dua tahun untuk mengkaji lokasi alternatif yang terbaik. Meski tidak ada usulan kota dalam proposal itu, beberapa kota di Iran tengah dan barat disebut-sebut akan dipertimbangkan.
Para pendukung rencana ini mengatakan Teheran – dengan populasi metropolitan 12 juta orang – tidak bisa lagi menopang ibukota. Mereka mengacu pada parahnya polusi, kemacetan serta resiko gempa bumi di kota itu. Iran terletak diatas beberapa lempengan Bumi dan mengalami gempa ringan rata-rata sekali per hari.
Begitupun, memindahkan ibukota tampaknya tidak mungkin karena biaya yang sangat besar. Wakil Presiden Iran Mohammad Ali Ansari, yang menangani isu parlemen, menentang rencana itu dan mengatakan parlemen tidak punya wewenang untuk memerintahkan pemindahan ibukota. (VOA)
Editor: Doddy Rosadi