Pemkot Surakarta membangun museum keris. Kepala dinas pariwisata dan budaya Pemkot Surakarta, Widdi Srihanto, mengatakan pembangunan museum keris menelan dana puluhan Milyar rupiah. Menurut Widdi, Museum keris ini akan menjadi obyek wisata baru di kota Su
Penulis: Yuda Satriawan
Editor:

KBR68H, Surakarta - Pemkot Surakarta membangun museum keris. Kepala dinas pariwisata dan budaya Pemkot Surakarta, Widdi Srihanto, mengatakan pembangunan museum keris menelan dana puluhan Milyar rupiah. Menurut Widdi, Museum keris ini akan menjadi obyek wisata baru di kota Surakarta.
“Museum Keris ini tidak akan meninggalkan aksentuasi atau ciri khas budaya Jawa, khususnya Solo. Keris itu filosofi atau rohnya itu apa, museum ini akan menjelaskan secara detail seluk beluk keris, tidak hanya sekedar museum yang memasang berbagai keris, tapi juga memberi pengetahuan bentuk-bentuk keris, apa saja hal-hal yang berkaitan dengan keris. Museum ini nanti juga dilengkapi dengan tempat proses pembuatan keris beserta personil pembuatnya. Anggaran Museum ini sekitar 10 Miliar rupiah," jelasnya.
Lebih lanjut Widdi mengungkapkan tim ahli tentang keris akan melakukan penelitian dan mendata koleksi keris di Museum ini yang dikumpulkan dari berbagai kolektor keris di Surakarta.
Pemkot semula mengajukan anggaran Rp 35 miliar pada Kemendikbud untuk pembangunan museum ini. Namun yang disetujui hanya Rp 10 miliar. Bangunan tersebut berdiri di lahan di sisi selatan kawasan Sriwedari.
Di lahan tersebut berdiri bangunan bekas Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Mangunjayan atau bekas gedung Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) dan gedung Organisasi Amatir Radio Indonesia (Orari).
Pendirian Museum Keris tersebut bertujuan untuk menguatkan keberadaan Solo sebagai kota budaya. Sebagai langkah awal, ratusan kolektor keris di Surakarta akan menyumbangkan koleksi kerisnya di Museum ini.