Shin Tae-yong (STY) diperkenalkan sebagai pelatih baru timnas oleh PSSI di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 28 Desember 2019.
Penulis: Hoirunnisa
Editor: Sindu

KBR, Jakarta- Sebagian kalangan suporter Tim Nasional (Timnas) Indonesia menilai pemecatan pelatih Shin Tae-yong (STY) berpotensi memengaruhi keharmonisan internal pemain. Karena itu, Ketua Umum Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI) Ignatius Indro meminta PSSI menjamin pemecatan STY tak berpengaruh buruk bagi nasib timnas ke depan.
"PSSI sendiri harusnya bisa mengerti ini, Shin Tae-yong juga harusnya bisa menuntaskan pekerjaannya di kualifikasi piala dunia. PSSI harusnya bisa memberi jaminan agar tim ini tetap bisa bekerja dengan baik siapa pun pelatihnya. Ini yang harusnya PSSI sadari, kita lihat siapa pelatih yang akan menggantikan posisi Shin Tae-yong," kata Indro kepada KBR, Senin, (6/1/2025).
Ketua Umum PSTI, Ignatius Indro mengakui setelah pembicaraan pemecatan STY mengemuka ke publik, supporter terbagi menjadi dua pihak. Menurut dia, pergantian pelatih ini harus disikapi dengan bijak oleh suporter.
Menurut Indro, pendukung timnas harus melihat pada sudut pandang untuk mengawal bagaimana PSSI melakukan perbaikan setelah pemecatan STY.
"Ini yang harus dikritisi oleh suporter. Kita mau bahwa perbaikan sepak bola ini benar-benar secara sistem. Jangan hanya orang per orang, pelatih, atau pemain. Harus secara sistem," kata Indro.
Peta Jalan dan Mafia Sepak Bola
Indro menegaskan, setelah pemecatan Shin Tae-yong, PSSI harus memiliki peta jalan perbaikan dunia sepak bola nasional. Baik itu jangka pendek, menengah maupun panjang.
"Siapa pun yang akan melatih, akan sulit kalau enggak ada blueprint-nya. Kalau itu tak ada, siapa pun pelatihnya akan sulit membangun sepak bola Indonesia baik AFF, AFC, maupun FIFA. Walaupun pelatihnya hebat," kata Indro.
Sebab kata dia, pergantian pelatih hanya salah satu aspek. Ke depan, PSSI juga harus pelan-pelan memperbaiki liga-liga, dan skema pelatihan pemain usia muda.
Selain itu menurut Indro, isu mafia masih jadi batu ganjalan dunia sepak bola Indonesia. Ke depan, PSTI meminta PSSI bisa transparan dan lebih serius menuntaskan persoalan mafia.
"Mafia sepak bola tentunya masih ada, ya. Ini yang entah kategori pemain titipan atau yang lain, tentunya harus dibuka kepada publik. Memang harus menjadi perhatian serius bagi stakeholder sepak bola untuk mengawasi apakah benar bahwa di sana ada mafia. Kalau memiliki bukti ini yang harus diungkap benar-benar ke publik seperti apa yang terjadi," jelas Indro.
Shin Tae-yong Dipecat
Sebelumnya, Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) mengumumkan pemecatan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. Pengumuman ini disampaikan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, (6/1/2024). Erick mengeklaim pemecatan ini sudah dibicarakan matang, dan dipikir jauh-jauh hari. Namun, saat itu PSSI tak mau tergesa-gesa.
STY Diperkenalkan
Shin Tae-yong (STY) diperkenalkan sebagai pelatih baru timnas oleh PSSI di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 28 Desember 2019.
Ketua PSSI saat itu, Mochamad Iriawan mengenalkan STY, setelah sesi penandatanganan kontrak kedua pihak. Lalu, dilanjutkan penyerahan jersei dan jaket Timnas Indonesia. Mochamad Iriawan mengatakan, Shin Tae-yong dikontrak empat tahun untuk proyek jangka panjang PSSI.
"Shin Tae-yong telah dipilih Komite Eksekutif PSSI dengan berbagai pertimbangan dan masukan dari Departemen Teknik PSSI, serta sejumlah pelatih. PSSI ingin membangun tim nasional yang solid dan berprestasi. Hal ini tentu saja tidak dilakukan secara instan, namun terukur dengan program kepelatihan yang disusun tim pelatih," ujarnya, saat itu.
Shin Tae-yong adalah pelatih yang membawa Timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018. Saat itu, di bawah racikannya, Korea Selatan mampu mengalahkan Jerman 2-0. Selain itu, STY juga berpengalaman membawa klub menjadi juara di Liga Champions Asia. Ia juga meraih sejumlah prestasi selama menjadi pemain sepak bola.
Baca juga: