Program penanggulangan kemiskinan perkotaan masih menjadi tantangan yang harus dituntaskan DPRD Kota Semarang.
Penulis: Radio Volare FM
Editor:

KBR68H, Pontianak- Program penanggulangan kemiskinan perkotaan masih menjadi tantangan yang harus dituntaskan DPRD Kota Semarang. Ini menjadi agenda utama kunjungan kerja DPRD Kota Semarang saat datang ke DPRD Kota Pontianak, kemarin.
Menurut Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Ahmadi, daerahnya membutuhkan konsep jelas terkait penanggulangan kemiskinan yang komprehensif dan akurat.
Tercatat, Kota Semarang memiliki jumlah warga miskin lebih dari 25 persen dari jumlah penduduk yang ada. Jumlah itu kata Ahmadi, sangat besar jika dibandingkan dengan jumlah warga miskin Kota Pontianak yang cenderung sedikit.
Keberhasilan Pemkot Pontianak dalam menurunkan jumlah warga miskinnya menjadi contoh baik bagi pihaknya untuk bisa diterapkan di Kota Semarang.
Sejak tahun 2008 lalu, pihaknya sudah memiliki Perda Penanggulangan Kemiskinan, tetapi belum mampu mengatasi persoalan kemiskinan perkotaan, meskipun perda tersebut sangat penting karena menjadi acuan efektif untuk merealisasikan sejumlah program kemiskinan perkotaan.
Ia pun terkesan dengan program yang diterapkan pemerintah kota menyoal penanggulangan kemiskinan, terutama di bidang kesehatan dengan membangun rumah sakit tanpa kelas untuk pelayanan bagi warga miskin. Rumah sakit daerah Kota Pontianak itu sangat inovatif dan menjadi inspirasi bagi pihaknya untuk menerapkan hal serupa di Kota Semarang.
Sumber: Radio Volare FM


