Jumlah sekolah rusak di Kota Mojokerto, tahun ini meningkat dua kali lipat hingga 70%, dibanding dengan tahun sebelumnya. Meningkatnya kerusakan sarana pendidikan Sekolah Dasar (SD) ini akibat tidaak terealisasinya proyek Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun
Penulis: Radio Maja FM Mojokerto
Editor:

KBR68H, Mojokerto- Jumlah sekolah rusak di Kota Mojokerto, tahun ini meningkat dua kali lipat hingga 70%, dibanding dengan tahun sebelumnya. Meningkatnya kerusakan sarana pendidikan Sekolah Dasar (SD) ini akibat tidaak terealisasinya proyek Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2012.
Eko Edy Susanto, Kabid TK/SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P & K) Kota Mojokerto mengatakan, proyek senilai Rp 2,1 miliar ini tak terserap karena gagal lelang. "Waktunya terlalu mepet hingga tak banyak penawar yang masuk. Tahun ini akan kita coba melelangnya kembali,'' katanya.
Menurut Edy, meski membengkak, kerusakan gedung di wilayah kerjanya masih dalam taraf wajar. "Kerusakannya ya masuk kategori ringan hingga sedang. Tidak ada yang sangat parah.Tapi karena jumlah sarana yang rusak relatif cukup banyak maka Dinas nantinya akan mengkaji ulang Rancangan Anggaran Pembiayaan (RAP) DAK 2013,” jelasnya.
“Tingkat kerusakan akan dipilah menjadi dua kategori, masing-masing ringan dan sedang. Yang masuk kategori sedang kita prioritaskan. Apabila dananya nggak cukup apa boleh buat. Kita perjuangkan tahun berikutnya. Makanya nanti RAP nya akan kita kaji ulang," jelas Edy lagi.
Sejumlah SD yang rusak diantaranya SDN Surodinawan 02, SDN Gunung Gedangan 2, SDN Miji 4 dan SDN Mentikan 6. Di SDN Surodinawan, Kecamatan Prajurit Kulon ini, misalnya, akibat rapuhnya kuda-kuda kelas IV, sekitar 40 siswanya mulai Selasa (15/1) lalu, terpaksa mengungsi ke ruang Laboratorium.
Sumber: http://www.majamojokerto.com/headline/1702/Proyek-DAK-gagal--jumlah-gedung-SD-Rusak-di-Kota-Mojokerto-meningkat-Dua-Kali-Lipat-