indeks
Ribuan Petani di Bandung Demo Tuntut Keadilan Agraria

KBR68H, Bandung - Ribuan petani yang tergabung dalam Koalisi Rakyat Untuk Keadilan Agraria menuntut persamaan hak dalam mengolah tanah ke Gubernur Jawa Barat pada peringatan Hari Tani Nasional, hari ini.

Penulis: Arie Nugraha

Editor:

Audio ini dihasilkan oleh AI
Google News
Ribuan Petani di Bandung Demo Tuntut Keadilan Agraria
demo, petani, hari tani

KBR68H, Bandung - Ribuan petani yang tergabung dalam Koalisi Rakyat Untuk Keadilan Agraria menuntut persamaan hak dalam mengolah tanah ke Gubernur Jawa Barat pada peringatan Hari Tani Nasional, hari ini. Tuntutan itu disampaikan Sekretaris Jenderal Serikat Petani Pasundan Agustiana saat berorasi di depan kantor Gubernur Jawa Barat, jalan Diponegoro, Bandung.

Agustiana mengatakan, tuntutan persamaan hak mengolah tanah bagi petani muncul karena Undang Undang Pokok Agraria tidak dijalankan oleh pemerintah.

"Kenapa ? Karena Undang Undang Pokok Agraria butir-butirnya adalah menyangkut pemberian perlindungan penguasaan, pemanfaatan dan pengelolaan kekayaan sumber daya agraria. Baik laut, udara maupun tanah untuk kepentingan rakyat dan ini dikukuhkan oleh pasal 33 Undang Undang Dasar 45," ujarnya.

Sekretaris Jenderal Serikat Petani Pasundan Agustiana menambahkan, saat ini pengelolaan tanah di monopoli oleh perusahaan milik negara, seperti Perhutani. Bahkan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) kata Agus, sebagian besar tanah yang diklaim milik Perhutani tidak memiliki ijin.

Koalisi Rakyat Untuk Keadilan Agraria menyebutkan selama konflik tanah berlangsung di Jawa Barat, puluhan pentani dikriminalisasi oleh aparat keamanan negara karena mempertahankan haknya dengan tudingan sebagai penyerobot tanah.

Editor: Suryawijayanti 

demo
petani
hari tani

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...