LSM pemerhati lingkungan Walhi Jawa Timur melaporkan puluhan sumber air di kawasan hulu Sungai Brantas mati
Penulis: Eko Widianto
Editor:

KBR68H, Jawa Timur - LSM pemerhati lingkungan Walhi Jawa Timur melaporkan puluhan sumber air di kawasan hulu Sungai Brantas mati akibat perusakan hutan konservasi. Direktur Eksekutif Walhi Jawa Timur Ony Mahardika mengatakan sumber air tersebut mati sejak sepuluh tahun terakhir. Kata dia, hutan konservasi menyimpan cadangan air kini beralih menjadi lahan pertanian. Dampaknya, kata dia, sumber air mati menyebabkan debit Sungai Brantas anjlok.
"Sumber hulu di seluruh DAS Brantas mati, karena konservasi lahan hutan secara besar-besaran untuk keperluan industrialisasi. Kasusnya sekarang ada di Batu. Banyak hutan lindung menjadi hutan produksi, bisa dikonversikan lagi menjadi kawasan industri," kata Ony.
Dari data Walhi Jawa Timur, sumber air di hulu Brantas menyusut. Pada 2005 ditemukan sebanyak 215 sumber mata air. Namun lima tahun kemudian sisanya berkurang hampir setengahnya.
Editor: Taufik Wijaya