PT. Freeport Indonesia mengaku kesulitan untuk mengevakuasi seluruh korban longsor di areal pertambangan perusahaan itu. Presiden Direktur PT. Freeport, Rozik B. Soetjipto mengatakan, salah satu kendala pencarian 25 korban yang masih terperangkap adalah
Penulis: Dimas Rizky
Editor:

KBR68H, Jakarta - PT. Freeport Indonesia mengaku kesulitan untuk mengevakuasi seluruh korban longsor di areal pertambangan perusahaan itu.
Presiden Direktur PT. Freeport, Rozik B. Soetjipto mengatakan, salah satu kendala pencarian 25 korban yang masih terperangkap adalah longsor susulan. Namun, kata dia, PT. Freeport Indonesia berkomitmen untuk mencari seluruh korban longsor di tambang bawah tanah Big Gossan, Timika, Papua.
"Upaya penyelamatan menjadi lebih sulit karena terbatasnya ruang di dalam terowongan dan adanya resiko keruntuhan atap lebih lanjut. Oleh karena itu, mereka (tim evakuasi-red) harus menggunakan peralatan sederhana, peralatan ringan seperti halmer, gergaji dan kereta dorong, tanpa dapat menggunakan alat berat," ujar Presiden Direktur PTFI, Rozik B. Soetjipto dalam konferensi pers upaya penyelematan korban longsor di Jakarta.
Presiden Direktur PTFI Rozik B. Soetjipto menambahkan, perusahaannya telah mengerahkan 200 tim penyelamat untuk mencari 25 korban lainnya.
Kemarin, puluhan pekerja PT Freeport Indonesia tertimbun longsor di tambang bawah tanah Big Gossan, Timika, Papua. Tim evakuasi baru menemukan 14 orang, namun empat diantaranya telah meninggal.
Editor: Anto Sidharta