Pusat Pelaporan dan Analisis Tranasaksi keuangan diminta membantu melacak rekam jejak keuangan calon Kepala Kepolisian Indonesia.
Penulis: Nanda Hidayat
Editor:

KBR68H, Jakarta - Pusat Pelaporan dan Analisis Tranasaksi keuangan diminta membantu melacak rekam jejak keuangan calon Kepala Kepolisian Indonesia.
Anggota Kompolnas Hamidah Abdurrahman mengatakan, peran PPATK sangat penting untuk melacak rekening gendut atau rekening mencurigakan para calon Kapolri. Sementara buila ditemukan rekening gendut, nama calon Kapolri itu langsung dicoret.
"Tanggapan PPATK belum masuk ke kita, belum ada tanggapan. Kita ingin punya kapolri yang bagus dan bersih. Jadinya kita perlukan tambahan dari PPATK. Kalau memang ditemukan rekening gendut, calon itu langsung dicoret. Sekaligus menepiskan calon yang diduga tapi harus dibuktikan dan catatan PPATK akan kita konfirmasi kepada yang bersangkutan," kata Hamidah kepada KBR68H.
Dari delapan calon Kapolri, ada empat nama menduduki posisi teratas. Dari delapan calon Kapolri, ada empat nama menduduki posisi teratas. Nama-nama itu adalah Kepala Penyidik Polri Sutarman, Kepala BNN Anang Iskandar, Kepala Lembaga Pendidikan Polisi Budi Gunawan dan Kepala Korlantas Polri Pudji Hartanto.