Kepolisian Indonesia memastikan keperawanan tidak menjadi syarat kelulusan calon polisi wanita (polwan).
Penulis: Anto Sidharta
Editor:

KBR, Jakarta – Kepolisian Indonesia memastikan keperawanan tidak menjadi syarat kelulusan calon polisi wanita (polwan).
Menurut Juru Bicara Polri, Inspektur Jenderal (Pol.) Ronny Sompie, tes yang masuk dalam cek reproduksi itu adalah bagian dari pengecekan tubuh secara keseluruhan para calon polwan.
“Bukan tes keperawanan sebenarnya, semua calon siswa yang menjadi caon anggota polri menjalani pemeriksan keseluruhan untuk memastikan yang bersanghkutan tidak berbahaya secara fisik dan jiwa selama aktivitas pendidikan,” ujar Sompie dalam perbincangan Sarapan pagi KBR, Selasa (19/11).
Selain tes reproduksi, kata Sompie, tes lain juga dilakukan, misalnya tes mata dan tes gigi.
“(Semua tes) untuk memastikan yang bersangkutan tidak mengidap penyakit, apakah ada penyakit menular atau tidak. Karena mereka kelak tinggal di satu asrama, dan ada kontak fisik dalam bekerja sama agar tidak membahayakan yang lainnya,” kata Sompie.
Soal tes keperawanan mengemuka setelah Human Rights Watch (HRW), Selasa (18/11) kemarin, merilis hasil penelitian terhadap polwan dan calon polwan di enam kota di Indonesia yang menyatakan, mereka diwajibkan melakukan tes keperawanan yang membuat "trauma."