Dengarkan

KBR68H, Jakarta - Kepolisian Indonesia memastikan ledakan bom di Wihara Ekayana, Jakarta Barat berkaitan dengan aksi terorisme. Juru Bicara Kepolisian Indonesia, Ronny F. Sompie mengatakan, ledakan ini dilakukan guna meneror pengunjung yang tengah menjalani peribadatan di rumah ibadah tersebut. Namun, dia belum bisa menyimpulkan kelompok teroris mana dan apa motif peledakan bom ini.

"Ledakan ini diakibatkan oleh sebuah bungkusan yang ditempatkan di Vihara. Vihara adalah tempat ibadah sehingga orang yang menempatkan sebuah benda di Vihara ini, tentu dimaksudkan untuk meneror. Walaupun ledakannya kecil karena efeknya tidak membuat kaca tidak pecah," ujar Ronny saat konferensi pers di Mabes Polri, Senin (5/8).

Menteri Agama, Suryadharma Ali menyatakan, pelaku peledakan bom di Vihara Ekayana, Jakarta Barat sempat meninggalkan secarik pesan yang berisi tentang solidaritas umat Islam terhadap nasib Etnis Rohingya di Burma. Meski begitu, menurut dia, aksi solidaritas itu tidak bisa ditunjukkan dengan peledakan bom kepada umat Budha di Indonesia. Menteri Suryadharma juga mengecam aksi kekerasan ini.

“Tetapi apapun peristiwa yang terjadi semalam merupakan peristiwa terkutuk ya, biadab. Atas nama apapun termasuk atas nama agama, tidak bisa dibenarkan. memang dtinggalkan (agar) kami menjawab jeritan Rohingya. Tapi solidaritas seperti itu ditunjukkan melalui kekerasan juga perbuatan terkutuk,” kata Suryadharma di Wihara Ekayana, Senin (5/8).

Semalam, ledakan bom terjadi di Vihara Ekayana, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Bom berdaya ledak rendah ini menyebabkan 3 orang luka ringan. Hingga saat ini, kepolisian sudah memeriksa 5 orang saksi dan telah menerjunkan pasukan antiteror Densus 88 untuk menyelidiki ledakan bom tersebut.

Editor: Doddy Rosadi