Kepolisian India menahan tiga orang pria yang diduga memperkosa seorang gadis usia 16 tahun sembari menodongkan pistol dan memfilmkan perkosaan tersebut.
Penulis: Klara Virencia
Editor:

KBR - Kepolisian India menahan tiga orang pria yang diduga memperkosa gadis usia 16 tahun sembari menodongkan pistol dan memfilmkan perkosaan tersebut.
Gadis itu sedang dalam perjalanan menuju sekolah pada 19 Juli, ketika empat pria membawa gadis tersebut ke rumah pria kelima dan menyerangnya. Tiga di antara empat pria itu diketahui masih remaja.
"Polisi telah menahan Pramod dan dua kaki tangannya. Sementara Surendra Pehalwan dan seorang tersangka lainnya masih dalam perburuan," kata seorang polisi senior, melalui harian Press Trust, India.
Tersangka mengancam akan mempublikasikan rekaman perkosaan tersebut di internet jika sang gadis melaporkan tindakan mereka.
"Masalah ini terkuak kemarin (Senin), saat gadis itu memberitahu insiden tersebut ke orang tuanya," kata seorang petugas polisi, sembari menambahkan bahwa polisi langsung menahan pelaku beberapa jam setelah orang tua sang gadis melaporkan.
Penyerangan ini mirip dengan kasus perkosaan massal Mei lalu, yang menyebabkan korbannya, gadis usia 12 dan 14 tahun, gantung diri di bagian Utara wilayah Uttar Pradesh.
Sebelumnya, di bagian Selatan kota Bangalore, sebuah kasus perkosaan, yang menimpa anak usia 6 tahun di sekolahnya, memancing protes jalanan dari para orang tua dan aktivis politik yang marah. Mereka mempertanyakan rendahnya tingkat keamanan wanita dan anak-anak di India.
Pada 2012, kasus perkosaan massal seorang mahasiswa dalam bus di New Delhi menyebabkan publik geram dan sanksi hukum untuk para pemerkosa semakin ketat.
Perdana Menteri India Narendra Modi telah berjanji untuk berlaku keras terhadap pelaku pemerkosaan. Namun, kaum aktivis mempertanyakan tentang kekerasan terhadap wanita yang tertanam dalam di beberapa lapisan sosial India, dan juga tentang data kriminal pemerintah yang mencatat bahwa tingkat perkosaan di India mencapai satu laporan setiap 21 menit. (channel news Asia)
Editor: Antonius Eko