Pintu air Waduk Panohan Kecamatan Gunem, Rembang Jawa Tengah, harus dibuka karena sudah melebihi kapasitas. Dua hari terakhir ini, kiriman air dari pegunungan sekitar Desa Pasucen Kecamatan Gunem yang masuk ke dalam waduk semakin meningkat, bahkan limpasa
Penulis: Radio R2B
Editor:

KBR68H, Rembang - Pintu air Waduk Panohan Kecamatan Gunem, Rembang Jawa Tengah, harus dibuka karena sudah melebihi kapasitas. Dua hari terakhir ini, kiriman air dari pegunungan sekitar Desa Pasucen Kecamatan Gunem yang masuk ke dalam waduk semakin meningkat, bahkan limpasan air pintu air (spillway) diatas 45 centimeter.
Petugas Operator Waduk Panohan Kecamatan Gunem, Misbakhudin menjelaskan, saat pintu air segera dibuka untuk mengantisipasi bendungan jebol. Tetapi kemungkinan itu relatif kecil, karena tergolong masih proyek baru.
Ia meminta masyarakat daerah hilir diminta tetap tenang, karena debet air yang keluar melalui pintu air, selalu dipantau. Begitu tampungan normal kembali, operasional pembukaan pintu air akan dihentikan.
Misbakhudin menambahkan kondisi waduk sudah pasti cepat dangkal akrena banyak menerima air berlumpur. Ia menduga hutan kawasan hulu gundul dan kalaupun ada penghijauan, tanaman kerasnya masih berukuran kecil. Paling rawan di sebelah utara waduk, kedalaman semula rata-rata 10 meter, dan sekarang kian menyusut.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rembang, Suharso mengatakan, Waduk Panohan memiliki fungsi strategis sebagai pengendali banjir di sepanjang daerah aliran sungai wilayah kecamatan Gunem, Sulang, Pamotan hingga Sungai Bagan Lasem.
Jika Waduk Panohan Kritis, maka desa-desa di daerah rawan bencana, harus siap mengantisipasi. Koordinasi dengan penjaga waduk akan menjadi sangat penting, terutama pada puncak curah hujan bulan Februari mendatang.