KBR68H, Rembang
Penulis: Radio R2B
Editor:

KBR68H, Rembang – Kebutuhan pupuk urea bersubsidi di kabupaten Rembang pada bulan Desember hingga Januari nanti, diperkirakan melonjak tinggi, karena masa pemupukan tanaman padi hampir bersamaan. Petani berharap pemerintah kabupaten mampu mengantisipasi, karena biasanya pergantian tahun rawan diwarnai kelangkaan pupuk urea bersubsidi.
Seorang petani di desa Jatihadi Kec. Sumber, Eko Ahmad Sutrisno menjelaskan sejauh ini pasokan pupuk relatif lancar, karena memang kebutuhan petani belum terlalu banyak. Menurutnya bulan Januari mendatang akan sangat berbeda, petani tentu ingin tanaman padi tumbuh subur menghijau dan jalan satu satunya lebih mengandalkan pupuk urea.
Jangan sampai muncul kelangkaan, karena kalau berdampak terhadap penurunan hasil panen, maka ekonomi masyarakat pun terkena imbasnya.
Kepala Seksi Usaha Tani Dinas Pertanian Dan Kehutanan Kab. Rembang, Ika H Affandi ketika dikonfirmasi menyatakan petani tak perlu cemas, karena stok pupuk urea bersubsidi aman. Dari kuota tahun 2012 sebanyak 23.044 ton, terhitung hingga bulan Oktober sudah terserap 15.292 ton atau terdapat sisa 8 ribu ton. Persediaan itu mencukupi guna memenuhi kebutuhan sampai akhir tahun.
Ika H Affandi menekankan pada pergantian tahun, distributor PT Petrokimia Gresik juga siap melayani pengajuan pupuk petani, meskipun belum ada peraturan gubernur yang baru. Begitu Pergub turun, tinggal dihitung ulang.
Pemkab Rembang sebenarnya berupaya menggencarkan sosialisasi, agar petani mengimbangi dengan penggunaan pupuk organik bersubsidi. Pupuk berbentuk granul itu, seharga Rp 500 per kilo gram. Namun sayangnya belum banyak yang tertarik, karena khasiat pupuk organik bersifat untuk jangka panjang, sedangkan pupuk urea lebih cepat, meski kalau terus terusan bisa mengakibatkan tanah persawahan semakin keras.
Semula alokasi pupuk organik 8.264 ton, kemudian berkurang menjadi 6.264 ton, gara gara penyerapan rendah, hingga Oktober 5.283 ton. Memungkinkan tahun depan jatah bagi kabupaten Rembang dikurangi lagi. Petani di Kec. Sulang selama ini yang paling tinggi menggunakan pupuk organik.
Ika H Affandi menambahkan awal pekan ini pihaknya bersama koordinator petugas penyuluh lapangan, mantri tani serta komisi pengawasan pupuk dan pestisida (KP3) mulai menghitung kebutuhan pupuk bersubsidi. Data tersebut penting, sebagai acuan untuk menjaga stabilitas persediaan pupuk dan penyalurannya tepat sasaran. (Radio R2B)
Sumber:http://radior2b.com/2012/12/04/organik-semakin-menurun/