Penulis: Radio DMS
Editor:

KBR68H, Ambon – Puluhan pengungsi kerusuhan 1999 yang berada di kota Ambon, Ternate, Maluku Tengah dan Namlea mengamuk di kantor Gubernur Maluku.
Melky Pelupessy salah satu pengungsi kota Ambon mewakili aspirasi pengungsi menuntut Sekda Maluku Ros Far-Far segera menyelesaikan hak-hak mereka. Pelupessy mengatakan pemerintah propinsi Maluku selama ini hanya mengumbar janji tanpa merealisasikan bantuan bagi pengungsi.
Pelupessy meminta Sekda Maluku segera merealisasikan dana pengungsi kepada mereka karena pemerintah pusat telah mengalokasikan dana tersebut sejak tahun 2002 lalu.
Dia menilai Pemerintah Propinsi Maluku telah melakukan diskriminasi terhadap mereka pasalnya pengungsi 11 september 2012 telah diselesaikan hak-hak mereka sementara korban pengungsi kerusuhan 1999 lalu dibiarkan terbengkalai. Para pengungsi tersebut terus menduduki kantor Gubernur Maluku hingga sore kemarin. Mereka bertekad untuk tidur dan menempati Kantor Gubernur Maluku hingga hak-hak mereka dibayarkan. (Radio DMS)