indeks
Pengrajin Miniatur Sepeda di Rembang Dihimpit Pesaing

Kerajinan miniatur sepeda tua berbahan baku kuningan di Desa Pohlandak, Kecamatan Pancur, Kebupaten Rembang, Jawa Tengah, belakangan ini semakin terdesak oleh banyaknya pesaing yang ikut-ikutan membuat produk serupa.

Penulis: Radio R2B

Editor:

Google News
Pengrajin Miniatur Sepeda di Rembang Dihimpit Pesaing
Pengrajin, Miniatur Sepeda, Rembang

KBR68H, Rembang – Kerajinan miniatur sepeda tua berbahan baku kuningan di Desa Pohlandak, Kecamatan Pancur, Kebupaten Rembang, Jawa Tengah, belakangan ini semakin terdesak oleh banyaknya pesaing yang ikut-ikutan membuat produk serupa.

Hasyim, pengrajin miniatur sepeda di desa Pohlandak mengklaim orang yang kali pertama membuat replika sepeda. Setelah sempat meledak di pasaran lokal dan mancanegara, muncul produk serupa dari Juana dan Yogjakarta. Akibatnya persaingan menjadi ketat, apalagi kalau bersamaan situasi pasar tengah lesu. Meski demikian ia menjamin miniatur sepeda yang dihasilkannya memiliki kualitas lebih bagus, dibandingkan dari daerah lain.

Hasyim menimpali pihaknya tak ingin langsung terpancing membanting harga. Sampai sekarang harga masih relatif stabil. Khusus untuk miniatur sepeda dibandrol Rp 85 ribu per buah, sedangkan miniatur becak Rp 185 ribu dan dokar seharga Rp 300 ribu. Soal bahan baku kuningan, selama ini sering dipasok dari wilayah Juana Pati.

Kerajinan dari desa Pohlandak Kecamatan Pancur sementara ini masih meramaikan pasaran di Bali maupun Yogyakarta. Per bulan rata rata bisa laku 250 an buah, dengan omset sekira Rp 20 jutaan. Oleh sejumlah pengusaha, biasanya dijual lagi ke pasaran luar negeri, seperti Belanda, Inggris dan sejumlah negara di Benua Eropa.

Hasyim menambahkan kemunculan produk daerah lain, memang dampaknya cukup terasa. Tetapi ia berusaha eksis dengan cara mengikuti beragam pameran, supaya barang kerajinan Pohlandak selalu dikenal dan tidak mudah tersisih.

Sumber: Radio R2B
Editor: Anto Sidharta

Pengrajin
Miniatur Sepeda
Rembang

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...