KBR68H, Jakarta - Pemerintah dinilai belum maksimal mempersiapkan program pendidikan bagi mahasiswa asal Papua.
Penulis: Rony Rahmata
Editor:

KBR68H, Jakarta - Pemerintah dinilai belum maksimal mempersiapkan program pendidikan bagi mahasiswa asal Papua. Apalagi menurut praktisi pendidikan Papua, Longginus Pekey, jumlah mahasiswa yang meninggalkan bangku kuliah terus meningkat. Salah satu penyebabnya, sistem pendidikan yang diterapkan Pemerintah kurang disiapkan sejak dini, misalnya soal adaptasi para mahasiswa di tempat yang baru.
"Memang banyak anak-anak yang datang dari beberapa tempat dengan dibiayai oleh pemerintah. Contohnya dari Timika pemerintah yang membiayai. Tapi kenyataannya banyak yang keluar. Itu setelah saya tanya-tanya, mereka mengaku sulit menyesuaikan dengan proses dalam kampus dan proses di dalam kehidupan sehariannya."kata Longginus.
Unit Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat - UP4B mencatat, selama tahun lalu sebanyak 200 mahasiswa putra asli Papua meninggalkan kuliahnya tanpa alasan. Padahal menurut Kepala UP4B, Bambang Darmono, mahasiswa-mahasiswa ini telah diberi biaya hidup dan uang kuliah gratis dari Pemerintah pusat dan Pemda Papua. Mereka ini tersebar di 32 Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia.