Dengarkan

KBR, Lhokseumawe – Pemerintah Provinsi Aceh menyatakan komitmennya untuk mengelola aset PT Arun LNG. Aset proyek vital yang akan berakhir aktivitasnya pada Oktober 2014 itu  diperkirakan mencapai senilai Rp 10 triliyun.

Ketua Tim Transisi Pengalihan Aset Arun Aceh, Ramli Jafar mengatakan, pihaknya sudah melayangkan surat pengalihan aset arun tersebut kepada Presiden SBY. Kata dia, Arun yang berakhir masa tugasnya dicdaerah itu layak dijadikan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dicdaerah itu.

”Setelah proyek LNG ini selesai, proyek Arun ini tidak boleh dikelola secara terpisah-pisah. Jadi, Maksudnya instansi A minta, Instasi lain yang B minta, nanti dari mana-mana lagi minta, ini bisa bercerai-berai. Ini satu-satunya lagi aset yang dimiliki Aceh tentu harus kita kelola secara baik dengan profesional gitu ya. Sehingga, bisa memberi manfaat sebesar-besarnya kepada rakyat Aceh, ” kata Ramli Jafar didampingi Wakil Ketua, Muhammad Abdullah dan Bupati Aceh Utara, Muhammad Thaib, Kamis (8/5).

Ia menambahkan, pihaknya berencana membangunan ekonomi dari sektor industri. Hal itu bertujuan mengatasi ketergantungan Aceh terhadap beragam kebutuhan barang yang dipasok dari Provinsi Sumatera Utara.

Sementara itu Bupati Aceh Utara, Muhammad Thaib mengatakan, pengelolaan pabrik Arun secara benar mutlak diperlukan, agar tidak menjadi besi tua. Selain dijadikan pusat perekonomian juga dapat dimanfaatkan dalam peningkatan ilmu pengetahuan pendidikan.

”Banyak sekali yang bisa diolah untuk hal yang positif, seperti tempat Balai Latihan Kerja (BLK), dermaga pelabuhan, listrik, pabrik solar dan lainnya. Malahan sekarang sedang dilakukan pemipaan receiving terminal atau gas penerima di area Arun setempat,” jelasnya.

Ia menjelaskan, secara keseluruhan luas areal PT Arun LNG mencapai 1.200 Hektare yang membelah Kota Lhokseumawe dengan Kabupaten Aceh Utara. Arun merupakan salah satu perusahaan terbesar di tanah air yang melakukan ekspor gas alam cair ke kawasan Asia Timur, seperti Jepang dan Korea Selatan.

Editor: Anto Sidharta