indeks
Pemerintah Optimistis Stunting Turun 14 Persen di 2024

“Strateginya tetap sama ya, yakni sebelum lahir dan setelah lahir."

Penulis: Shafira Aurel

Editor:

Audio ini dihasilkan oleh AI
Google News
Target penurunan tengkes 14 persen di 2024
Penyaluran bantuan penanganan stunting di Malang, Jawa Timur, Selasa (16/5/2023). (Antara/Ari Bowo)

KBR, Jakarta-  Kementerian Kesehatan menegaskan pihaknya berkomitmen penuh dengan mengedepankan strategi untuk mencapai target penurunan stunting atau tengkes hingga 14 persen pada  2024. Juru bicara  Kemenkes  Siti Nadia Tarmizi mengatakan institusinya terus melakukan upaya-upaya pencegahan dengan berfokus pada dua tahap, yakni sebelum kelahiran dan setelah kelahiran.

Ia menyebut Kemenkes telah menyiapkan sejumlah program unggulan yang diyakini dapat menurunkan prevalensi stunting di Indonesia. Menurutnya upaya yang dilakukan Kemenkes saat ini dinilai efektif dan dapat memberikan dampak yang baik pada penurunan angka kasus tengkes.

Kata dia, program-program yang disiapkan Kemenkes akan terus dilakukan di berbagai provinsi di Indonesia, khususnya provinsi dengan prevalensi angka stunting tertinggi.

“Strateginya tetap sama ya, yakni sebelum lahir dan setelah lahir. Misalnya remaja putri mengkonsumsi tablet tambah darah, ibu hamil mengkonsumsi 90 tablet tambah darah selama kehamilannya. Kemudian ibu hamil mendapatkan tambahan asupan gizi. Nah setelah kelahiran kita juga melakukan intervensi ya, misalnya 90 persen balita gizi kurang mendapatkan tambahan asupan gizi. Dan intervensi-intervensi itu yang terus kita lalukan,” ujar Nadia, saat dihubungi KBR, Kamis (28/9/2023).

Baca juga:

Juru bicara Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi menambahkan dalam mengejar target penurunan stunting   menggandeng beberapa pemangku kepentingan lainnya seperti Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk bersinergi dalam menekan angka tengkes di Indonesia.


Nadia   optimistis  dapat menurunkan angka stunting menjadi 14 persen di 2024.

Editor: Rony Sitanggang

stunting
tengkes
Kemenkes

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...