KBR68H, Washington - Malaysia mengumumkan kebijakan otomotif baru dengan menawarkan berbagai insentif dan pelonggaran berbagai peraturan atas produksi mobil berukuran kecil yang hemat BBM untuk mengejar dua saingannya, Thailand dan Indonesia.
Penulis: Yoni Puspadi
Editor:

KBR68H, Washington - Malaysia mengumumkan kebijakan otomotif baru dengan menawarkan berbagai insentif dan pelonggaran berbagai peraturan atas produksi mobil berukuran kecil yang hemat BBM untuk mengejar dua saingannya, Thailand dan Indonesia.
Menteri Perdagangan Malaysia Mustapa Mohamad mengatakan lisensi baru akan dikeluarkan bagi perusahaan yang memproduksi kendaraan hijau. Ia mengatakan kebijakan otomotif baru ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah produksi industri menjadi 1,25 juga kendaraan dan ekspor menjadi 250.000 pada tahun 2020.
Tahun lalu produksi kendaraan Malaysia sekitar 570.000 unit dan mengekspor 20.000. Jumlah itu jauh dibawah 2 juta “Eco Car” yang diproduksi Thailand setiap tahun dan sejuta kendaraan “Green Car” yang diproduksi Indonesia.
Kebijakan itu juga bertujuan menggandakan ekspor suku-cadang dan komponen menjadi 10 miliar ringgit atau US$ 3 milyar, kata Mustapa. Ia mengatakan insentif berupa kelonggaran pajak, hibah akan ditawarkan kepada pabrik-paberik mobil berdasarkan investasi mereka.
Selain itu juga tersedia pinjaman lunak sebesar 2 miliar ringgit atau US$603 juta. Dikatakannya kepemilikan asing tidak dibatasi dalam perusahaan patungan di bawah program otomotif hijau ini. Kebijakan baru ini dikatakan akan mendatangkan kompetisi lebih besar bagi Proton, mobil nasional Malaysia. (VOA)
Editor: Doddy Rosadi