indeks
Panda Nababan: Berpolitik Tidak Mengenal Istilah Karbitan

Menurut politikus senior PDIP Panda Nababan, menjadi politikus juga bukan proses yang bisa dipaksakan.

Penulis: Hoirunnisa

Editor:

Google News
Karbitan
Politikus senior PDIP Panda Nababan. (Foto: ANTARA)

KBR, Jakarta - Kalangan Politikus mengingatkan, dalam berpolitik tidak mengenal istilah "karbitan". 

Menurut politikus senior PDIP Panda Nababan, menjadi politikus juga bukan proses yang bisa dipaksakan.

Pernyataan Panda ini merespons putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, yang menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia PSI.

Panda juga menilai, menjabatnya Kaesang menjadi Ketua Umum PSI hanyalah ajang lucu-lucuan semata.

"Itu ada hukum yang tidak bisa dibantah. Pertumbuhan partai itu butuh waktu dan proses. Tidak ada kemudian karbitan. Sudah banyak contoh partai-partai yang kemudian hilang, karena apa ada hukum-hukum yang tidak bisa dilanggar yaitu apa? itu butuh waktu, butuh proses, butuh kaderisasi, butuh kebersamaan antar provinsi, ada prosesnya. Itu seperti tumbuhnya pohon," ujar Panda kepada KBR, Rabu (27/9/2023).

Panda menambahkan, banyak contoh kader-kader partai politik yang muncul tanpa melalui proses panjang termasuk kaderisasi. Akibatnya banyak dari mereka yang justru kehilangan eksistensi diri.

Baca juga:

- Jadi Ketum PSI, Kaesang Akan Sowan Presiden

- Kaesang Gabung ke PSI, Pengamat: Tidak Nyaman di PDIP

Dilanjutkannya, PDIP termasuk yang mempraktikkan karir politik berjenjang bagi para kadernya.

"Contoh, Ketua DPP PDIP Puan Maharani yang merintis karir politiknya secara berjenjang. Puan itu saja jenjangnya di anggota DPR, pengurus fraksi, masuk di DPP, itu selama belasan tahun prosesnya," jelas Panda.

Editor: Fadli

PDIP
Kaesang Pangarep

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...