indeks
Pabrik Tekstil Merugi Kenaikan BBM Tak Kunjung Diumumkan

KBR68H, Jakarta - Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) menilai ketidakpastian kenaikkan harga BBM bersubsidi membuat perusahaan tekstil rugi besar.

Penulis: Nur Azizah

Editor:

Audio ini dihasilkan oleh AI
Google News
Pabrik Tekstil Merugi Kenaikan BBM Tak Kunjung Diumumkan
kenaikan bbm, bbm naik, umumkan kenaikan bbm, bbm dua harg, harga kenaikan bbm

KBR68H, Jakarta - Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) menilai ketidakpastian kenaikkan harga BBM bersubsidi membuat perusahaan tekstil rugi besar. Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia Ade Sudrajat mengatakan, lambatnya kepastian besaran kenaikan BBM membuat produksi tekstil kebanyakan mandek. Pengusaha bingung menentukan harga, sebab kenaikkan harga barang tekstil tergantung besaran harga penaikkan BBM.

"Ya itu menimbulkan ketegangan antara pasar dan produsen. Pasar tidak mau membeli karena dianggap produsen sudah menaikkan harga. Produsen tidak mau menjual karena khawatir BBM naik, harga harga semua naik, dia tidak balance lagi antara produk dengan bahan baku yang akan datang harganya. Jadi dengan keadaan seperti ini tentu menimbulkan tidak balance. Artinya stagnan antara permintaan dengan supplai. karena masing masing menunggu, seperti apa reaksinya. Tidak ada pembelian yang siginifikan. bahkan untuk belanja impor sekalipun yang harganya murah sekalipun juga stagnan," ujar Ade kepada KBR68H.

Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat mencatat, kondisi itu hampir terjadi di seluruh daerah di Indonesia dalam dua bulan terakhir. Ketidakpastian kenaikan BBM juga memicu konflik antara pengusaha dengan pekerja. Ini karena karena sejumlah harga kebutuhan pokok mulai lebih dulu naik.

kenaikan bbm
bbm naik
umumkan kenaikan bbm
bbm dua harg
harga kenaikan bbm


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...