KBR, Banyuwangi - Pembudidaya di Teluk Banyubiru, Kecamatan Tegaldelimo itu, saban tahun bisa mengirim sekitar 120 kilogram ke negara Australia.
Penulis: Hermawan Arifianto
Editor:
KBR68H, Banyuwangi - Mutiara budidaya dari laut Banyuwangi Jawa Timur, mampu menembus pasar ekspor. Pembudidaya di Teluk Banyubiru, Kecamatan Tegaldelimo itu, saban tahun bisa mengirim sekitar 120 kilogram ke negara Australia. Menurut Pengelola usaha budidaya M. Taufik Dwikomara, mutiara tersebut merupakan hasil budidaya di perairan Banyubiru yang masuk wilayah Taman Nasional Alas Purwo. Dia mengklaim budidaya di wilayah tersebut tidak menggunakan bahan kimia.
“Yang terumata adalah bahwa perairan tersebut tidak tercemar dalam arti jauh dari limba industri maupun limbah rumah tangga. Mungkin itu syarat paling utama untuk kita supaya berhasil dalam usha budidaya mutiara. Karena nanti dengan adanya usaha budidaya mutiara secara otomatis lingkungan sekitar kita akan bisa terjaga karena usaha budidaya mutiara adalah usaha yang ramah lingkungan. Tidak memebrikan pakan maupun tidak memberikan obat-obatan kimia. Izin kita 400 hektar cuma yang kita pakai sekitar 140 hektar,” ujar M Taufik Dwikomara (3/5).
Sementara itu Kepala Bidang Perikanan dan Budidaya, Dinas perikanan dan Kelauatan Banyuwangi Suryono Bintang Samudera menjelaskan, kegiatan budidaya mutiara di kawasan itu sekaligus menjaga keberadaan terumbu karang di wilayah tersebut.
Sebab di daerah itu, tidak ada nelayan yang mengebom ikan. Wilayah tersebut berisi sekitar 140 kerang mutiara yang akan dipanen secara bergantian.
Editor: Irvan Imamsyah