indeks
Monyet Lapar Masuk Permukiman Warga

Warga Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur, diresahkan oleh monyet ekor panjang (Macaca Fascicularis) yang berkeliaran di rumah mereka di pagi dan sore hari. Bahkan monyet itu keluar dari kawasan wisata Wendit hingga radius empat kilometer.

Penulis: Dhina Chahyantiningsih

Editor:

Google News
Monyet Lapar Masuk Permukiman Warga
Monyet Lapar, Permukiman Warga, Malang

KBR68H, Malang – Warga Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur, diresahkan oleh monyet ekor panjang (Macaca Fascicularis) yang berkeliaran di rumah mereka di pagi dan sore hari. Bahkan monyet itu keluar dari kawasan wisata Wendit hingga radius empat  kilometer. (Baca: Ketika Monyet Berpesta di Thailand)

Haryono, warga Kampung Baru, mengaku kehadiran monyet itu mengganggu aktivitas warga. Bahkan monyet itu kerap merusak atap rumah dan mencuri makanan di dapur.

“Soalnya dari PD (perusahaan daerah selaku pengelola, red.) itu ndak dikasih makan, makannya dari tamu yang masuk ke wisata Wendit, kalau ganggu ndak, cuma genteng sama asbes itu rusak semua, kadang masuk dapur warga, nah itu dapur saya kan terbuka itu,” kata Haryono kesal, Jumat (2/5)

Haryono juga mengatakan, ia dan warga desa sudah melapor ke pihak pengelola Taman Wisata Wendit, namun hingga hari ini tidak ada tanggapan. Dia menuding para monyet itu kekurangan makanan, hingga mereka harus keluar kawasan wisata untuk mencari makan.

Tiga tahun lalu, tambah Haryono, monyet tidak pernah keluar dari kawasan wisata, karena makanannya terpenuhi. Kini kepala pengelola (PD Wendit) telah berganti.

Menanggapi masalah ini, Juru kampanye LSM pemerhati satwa dan lingkungan Profauna Indonesia, Swasti Prawidya Mukti mengatakan, seharusnya pihak pengelola Taman Wisata Wendit mampu menyejahterakan satwanya.

Selama ini satwa terbiasa dengan makanan yang diberikan pengunjung, sehingga insting mencari makanannya sendiri menjadi pudar. Akhirnya mereka keluar dari taman wisata untuk mencari makanan serupa yang diberikan oleh pengunjung. Kasus ini, kata Asti, sepenuhnya tangung jawab pengelola.

Selain itu, lanjut Asti, monyet ekor panjang ini termasuk satwa yang cepat reproduksinya. Sehingga bila tidak dikendalikan, akan terjadi ledakan populasi, yang akan mengakibatkan persaingan anta kelompok. Bisa saja bagi kelompuk yang kalah bersaing akan terusir dari kawasan itu, dan tak ada pilihan lain selain perkampungan warga.

“Jadi pengelola harus tahu jumlah pasti monyet yang hidup di Wendit. Bila memang over populasi, maka harus diambil tindakan steril baik monyet jantan maupun betina,” tutur Asti.

Sementara itu, pihak Taman Wisata Wendit tidak ada yang bisa dimintai keterangan, karena pada hari ini taman wisata ini ditutup.

Monyet sudah menjadi penghuni Wendit sejak zaman Kerajaan Singosari. Wendit diyakini sebagai kerajaan monyet kala itu. Hingga saat ini monyet di Wendit tetap di keramatkan oleh warga sekitar. Bahkan pada malam-malam tertentu, monyet itu turun dari pohon yang berenang di sumber air Wendit. Jumlah monyet yang ada pun tak pernah terdeteksi, yang jelas warga termasuk pengelola percaya jumlahnya tak pernah berkurang maupun bertambah. Selama ini pun tidak pernah ditemukan bangkai monyet yang mati.

Editor: Anto Sidharta

Monyet Lapar
Permukiman Warga
Malang

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...