Minuman Keras (Miras) oplosan yang berada di pub-pub kecil obyek wisata dikhawatirkan akan merusak citra pariwisata Nusa Tenggara Barat (NTB). Miras oplosan ini menyebabkan tewasnya turis Australia Liam Devis di Gili Trawangan, Lombok Utara.
Penulis: radio Global
Editor:
Minuman Keras (Miras) oplosan yang berada di pub-pub kecil obyek wisata dikhawatirkan akan merusak citra pariwisata Nusa Tenggara Barat (NTB). Miras oplosan ini menyebabkan tewasnya turis Australia Liam Devis di Gili Trawangan, Lombok Utara.
"Kasus kematian Liam Devis akibat meminum miras oplosan di Gili Trawangan ini telah memunculkan persepsi negatif dari warga Australia. Ini mencoreng citra pariwisata NTB. Kami khawatir ini juga akan menyebar ke Negara lainnya. Tugas kami adalah promosi dan membentuk citra positif pariwisata NTB," kata anggota Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB, I Gusti Lanang Patra.
Lanang menuturkan, pemerintah dan pelaku pariwisata di NTB harus segera memperbaiki citra pariwisata yang sempat tercoreng akibat kasus kematian Liam Devis. Salah satunya dengan memperketat pengawasan peredaran miras ilegal di obyek-obyek wisata.
Kematian Liam Devis merupakan murni kesalahannya, karena mengoplos sendiri minumannya. Kendati demikian, kasus tersebut telah memunculkan berbagai persepsi negatif terhadap obyek wisata NTB, melalui berita dan situs-situs lain di internet.
Di Pub, lanjut Lanang, petugas maupun wisatawan dengan mudah mencampur miras yang akan diminum, tanpa memperhatikan kandungan kimia di dalamnya. Lain halnya dengan bar di hotel berbintang 3 hingga 5, restaurant, cafe yang memiliki izin resmi.
"Hotel bebintang 3 hingga 5 itu sudah satu izin dengan hotelnya. Bahkan bagi hotel 4 dan 5 syaratnya wajib memiliki bar. Begitu juga dengan restaurant memiliki kelas-kelas seperti hotel," jelasnya.
Sumber: Radio Global FM Lombok