Pertumbuhan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada triwulan ketiga tahun ini menurun 3,01 persen. Kondisi tersebut berbeda jauh bila dibandingkan dengan kinerja di tahun sebelumnya yang tercatat tumbuh sebesar 5,92 persen.
Penulis: Zainudin Syafari
Editor:

KBR, Mataram - Pertumbuhan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada triwulan ketiga tahun ini menurun 3,01 persen. Kondisi tersebut berbeda jauh bila dibandingkan dengan kinerja di tahun sebelumnya yang tercatat tumbuh sebesar 5,92 persen.
Hal ini terungkap dalam kajian ekonomi dan keuangan regional dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, pada triwulan ke tiga tahun 2014 ini.
Analis BI Perwakilan NTB, Imam Dwi Kuncoro mengatakan, kondisi ini salah satunya disebabkan karena menurunnya pertumbuhan sektor pertambangan akibat terhentinya operasional PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) beberapa waktu lalu.
“Ini disebabkan karena turunnya sektor tambang kita karena terlibas oleh penerapan undang-undang Minerba membatasi ekspor konsentrat. Kemudian kondisi ini berbeda dengan tahun sebelumnya yang tercatat tumbuh sebesar 5,92 persen,” kata Imam kepada Portalkbr, Kamis (4/12)
Sementara itu, kata dia, dari segi permintaan, kegiatan konsumsi di NTB mampu tumbuh secara positif didorong oleh penyaluran gaji ke-13.
Imam menambahkan, kegiatan ekspor-impor di NTB menurn 3,83 persen untuk ekspor dan 3,01 persen untuk impor. Penurunan ini juga dinilai disebabkan oleh terhentinya operasional tambang PT NNT yang berdampak pada penurunan impor untuk bahan baku ekspor.
Editor: Anto Sidharta