“Kita sudah punya 36 ribu tenaga kesehatan tapi kita masih kurang 2.600, Pak. Contoh paling tinggi kurangnya dokter gigi dan tenaga promosi kesehatan,” ucap Budi
Penulis: Ardhi Ridwansyah
Editor:

KBR, Jakarta- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan Indonesia masih kekurangan tenaga kesehatan di layanan Puskesmas kawasan perbatasan.
Ia menyebut, layanan 936 Puskesmas di kawasan perbatasan masih kekurangan ribuan tenaga kesehatan atau jauh dari jumlah ideal.
Hal itu disampaikan menkes saat Rapat Konsultasi Pimpinan DPR dengan Pemerintah dalam agenda Evaluasi dan Pelaksanaan Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan Tahun 2023-2024, Senin (10/7/2023).
“Kita sudah punya 36 ribu tenaga kesehatan tapi kita masih kurang 2.600, Pak. Contoh paling tinggi kurangnya dokter gigi dan tenaga promosi kesehatan,” ucap Budi dalam Rapat Konsultasi Pimpinan DPR RI dengan Pemerintah di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (10/7/2023).
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menambahkan kurangnya nakes di perbatasan, menyebabkan layanan kesehatan di perbatasan tidak optimal. Imbasnya, banyak warga perbatasan yang memilih berobat ke negara tetangga.
Budi mencontohkan adanya warga Nunukan, Kalimantan Utara yang mengalami sakit gigi malah berobat ke kota Sabah, Malaysia.
Menurutnya, target penambahan nakes di kawasan perbatasan merupakan salah satu rencana strategis di Kementerian Kesehatan yang harus segera direalisasikan.
“Atau di Entikong (Kalimantan Barat) pasti dia harus ke Kuching (Malaysia), akibatnya itu menunjukkan bahwa negara kurang kuat kehadirannya untuk berdaulat secara kesehatan di kota-kota perbatasan tersebut. Karena orang mencari keluar dan kalau hanya kita kasih alatnya saja dokternya enggak ada, tetap saja alatnya enggak bisa dipakai,” jelas Budi.
Baca juga:
- Jumlah Dokter dan Tempat Tidur RS di Indonesia Jauh dari Standar
- RI Kekurangan Dokter, Menkes: Masih Kurang 150 Ribu Orang Dokter Lagi
Editor: Resky Novianto