indeks
Mengaku Rasul, Cecep Akhirnya Minta Maaf

Kepolisian Kota Bandung, Jawa Barat, membebaskan Cecep Solihin, pemimpin kelompok agama yang mengaku sebagai nabi dan tak mengakui negara.

Penulis: Arie Nugraha

Editor:

Audio ini dihasilkan oleh AI
Google News
Mengaku Rasul, Cecep Akhirnya Minta Maaf
Mengaku Rasul, Cecep, Minta Maaf

KBR68H, Bandung - Kepolisian Kota Bandung, Jawa Barat, membebaskan Cecep Solihin, pemimpin kelompok agama yang mengaku sebagai nabi dan tak mengakui negara.

Setelah ditangkap, Rabu kemarin (2/4) di rumahnya di Jalan Cinta Asih, Kelurahan Samoja, Bandung, Cecep dibebaskan. Alasannya karena Cecep Solihin bersedia bertobat dan membubarkan kelompoknya.

Kepala Polisi Kota Bandung Mashudi mengatakan, dari hasil pemeriksaan bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan pemimpin masyarakat, Cecep mengakui kesalahannya.

"Kita bersama-sama berkoordinasi dengan pimpinan Muspida ini bahwa saudara Cecep sudah minta maaf kepada seluruh dan nanti yang menyampaikan langsung saudara Cecep dan membikin surat pernyataan bahwa tidak akan mengulangi lagi dan semua akan dibubarkan," ujarnya di Mapolrestabes, Jalan Merdeka, Bandung (3/4).

Sementara itu, pemimpin kelompok agama Cecep Solihin mengaku telah bersalah sebagai nabi dan tidak mengakui negara.

"Bukan mengaku nabi hanya menyatakan rasul, Pak. Jadi setiap yang menyampaikan adalah rasul. Memang itu pemahaman yang salah. Memang yang rasul itu hanya Mohammad SAW tidak ada lagi gitu. Jadi intinya saya sudah bikin pernyataan disaksikan oleh Pak Kapolres sama MUI bahwa itu kekhilafan pemahaman saya tentang kerasulan itu sendiri. Jadi saya minta maaf kepada seluruh bangsa Indonesia dan umat Islam di Indonesia," ujarnya.

Editor: Anto Sidharta

Mengaku Rasul
Cecep
Minta Maaf

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...