indeks
Menengok Uniknya Jembatan Akar di Sumatra Barat

Ada banyak jembatan-jembatan yang unik di seluruh dunia, konstruksi jembatan biasanya dirancang oleh para arsitek ternama agar jembatan berdaya tarik tinggi. Namun, jembatan yang berada di atas Sungai Batang Bayang, Sumatera Barat, ini merupakan salah sat

Penulis: Rizki Triana

Editor:

Google News
Menengok Uniknya Jembatan Akar di Sumatra Barat
Unik, Jembatan Akar, Sumatra Barat.

KBR68H - Ada banyak jembatan-jembatan yang unik di seluruh dunia, konstruksi jembatan biasanya dirancang oleh para arsitek ternama agar jembatan berdaya tarik tinggi. Namun, jembatan yang berada di atas Sungai Batang Bayang, Sumatera Barat, ini merupakan salah satu jembatan yang sangat unik. Jembatan ini dirancang dan dibuat langsung oleh alam,
 
Jembatan tersebut sering disebut sebagai jembatan akar, karena ia terbuat dari akar pohon beringin yang dianyam membentuk jembatan. Hingga saat ini, jembatan tersebut  berfungsi untuk menghubungkan Desa Puluik-Puluik dan Desa Lubuk Silau. Dengan panjangnya yang mencapai 25 meter dan lebar 1,5 meter, akar pohon membutuhkan waktu 26 tahun untuk mendapatkan bentuk yang layak untuk menjadi sebuah jembatan.
 
Berdasarkan laman Oddity Central, jembatan ini dibuat pada tahun 1890 oleh seorang guru agama bernama Pakiah Sokan. Ia membangun jembatan ini dengan harapan para muridnya yang tinggal di desa Puliuk-Puliuk dapat terus bergabung di kelas yang ia ajar jika Sungai Batang Bayang sedang meluap.
 
Jembatan yang dianggap sebagai jembatan keramat oleh masyarakat sekitar ini, selalu ramai pada saat menjelang puasa. Banyak masyarakat yang menyucikan diri di jembatan tersebut, berharap amalan yang dilakukan selama bulan puasa dapat diterima oleh sang pencipta.
 
Jembatan akar di Sumatera Barat ini bukanlah satu-satunya jembatan hidup yang ada di dunia. Jembatan serupa juga ditemukan di daerah Cherrapunji, India. (huffingtonpost)

Editor: Anto Sidharta

Unik
Jembatan Akar
Sumatra Barat.

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...