Mama Aleta, Perempuan asal NTT Penyelamat Lingkungan
Penulis: Suryawijayanti
Editor:

KBR68H- Perempuan asal Provinsi Nusa Tenggara Timur Aleta Baun atau yang lebih dikenal dengan "Mama Aleta" meraih penghargaan lingkungan hidup "Goldman Environmental Prize 2013".
Aleta diganjar penghargaan atas upaya penyelamatan lingkungan, sosial, dan budaya masyarakat Mollo. Aleta menggerakkan massa yang dia lakukan sejak 1996 melawan dua perusahaan tambang yang menduduki bukit sakral untuk orang Mollo.
Perjuangan Aleta dan masyarakat Mollo selama 11 tahun membuahkan hasil pada 2007 dengan dihentikannya operasional tambang di daerah tersebut.
Warga Binaan Aleta Baun, Nifron menyatakan hingga kini perjuangan menyelamatkan lingkungan itu masih berlanjut. warga sekitar diarahkan untuk memanam pohon di sekitar lokasi tambang,karena sudah terjadi longsor.
“Kalau sekarang pada musim kemarau terancam kering, upaya kami dengan Mama Aleta sementara membuat konservasi di sekitar itu supaya air itu bagaimana mengalir bisa dipakai oleh warga,”ujar Nifron di program Sarapan Pagi KBR68H.
Aleta berjuang bersama masyarakat Mollo selama 11 tahun untuk menghentikan operasional tambang di daerah tersebut. Dengan mengorganisasi ratusan warga desa setempat dengan menduduki tempat-tempat penambangan marmer , Aleta Baun menghentikan perusakan tanah hutan yang sakral di Gunung Mutis, Pulau Timor.