Situasi sempat memanas ketika sebagian massa menyalakan petasan dan membakar cone di sekitar blokade yang dipasang polisi.
Penulis: Wahyu Setiawan
Editor: Muthia Kusuma

KBR, Jakarta - Massa aksi di sekitar Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat, meneriakkan "pembunuh" ke arah polisi yang berjaga. Sebagian massa tampak menyalakan petasan dan mengarahkannya ke polisi.
Situasi sempat memanas ketika sebagian massa menyalakan petasan dan membakar cone di sekitar blokade yang dipasang polisi. Blokade dipasang di depan Kantor Kementerian Pariwisata.
Seorang polisi melalui pengeras suara mengingatkan massa untuk tidak melempari petasan ke arah petugas.
"Yang melakukan pelemparan kami minta berhenti dan pulang ke rumah masing-masing. Untuk petugas kami minta bertahan," kata polisi melalui pengeras suara.
Baca juga:
- Aksi Indonesia Gelap Berlanjut, Massa Mendesak Presiden Prabowo Utamakan Kepentingan Rakyat
- Polda Jateng Akui Minta Band Sukatani Klarifikasi Lagu Berjudul Bayar Bayar Bayar
"Kami imbau yang mengarahkan petasan ke petugas, kami imbau hentikan. Untuk petugas saya minta tetap bertahan."
Polisi meminta massa tidak terprovokasi oleh aksi-aksi anarkis.
"Kami harap tidak memprovokasi. Untuk petugas kami akan bertahan," ujar polisi.

Ketegangan ini terjadi setelah orator aksi meninggalkan lokasi demo sekitar pukul 19.00 WIB. Orator menyatakan aksi "Indonesia Gelap" telah selesai dan meminta massa pulang. Sebagian mahasiswa juga tampak meninggalkan lokasi.
Tuntutan Massa Aksi
Dalam orasi-orasinya, massa aksi Indonesia Gelap menilai pemerintahan Prabowo gagal mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan pada 100 hari pertama.
"Pengangguran dan kemiskinan makin meningkat," teriak orator dari atas mobil komando.
"Negara seharusnya mengutamakan kepentingan rakyat. Namun malah memberi jalan pada oligarki," tambahnya.
Massa juga menuntut pemerintah mencabut Proyek Strategis Nasional (PSN) yang bermasalah. Mereka mendesak pemerintah mewujufkan reforma agraria.
"Tolak revisi UU Minerba," teriak orator.
Mereka juga mendesak Prabowo mengevaluasi kebijakan pemangkasan anggaran. Kebijakan itu diatur melalui Instruksi Presiden tentang Efisiensi Belanja APBN dan APBD 2025.
"Ciptakan pendidikan gratis serta batalkan pemangkasan anggaran pendidikan," ujar orator.
Demo ini merupakan bagian dari aksi unjuk rasa bertajuk Indonesia Gelap yang digelar sejak Senin lalu.