Masyarakat Kayu Aro di Provinsi Jambi tidak bisa menikmati keindahan bentangan Gunung Kerinci tiap pagi sampai sore. Sebab lukisan alam dari perkebunan teh di sana tertutupi kabut asap kebakaran hutan Riau.
Penulis: Pebriansyah Ariefana
Editor:

KBR, Jakarta - Masyarakat Kayu Aro di Provinsi Jambi tidak bisa menikmati keindahan bentangan Gunung Kerinci tiap pagi sampai sore. Sebab lukisan alam dari perkebunan teh di sana tertutupi kabut asap kebakaran hutan Riau.
Sudah sebulan terakhir Kabupaten Kerinci diselimuti kabut asap. Padahal kawasan taman konservasi itu di atas dataran tinggi lebih dari 1.800 meter di atas permukaan laut. Sementara jarak dari pesisir Kota Jambi mencapai sekira 500 kilometer.
Walau asap yang datang tidak begitu berbau, pemandangan kabut putih nampak jelas. Jurnalis Portalkbr merasakan langsung suasana itu dari Desa Tarutung itu, yang berada tepat di kaki Gunung Kerinci.
Sementara di Kota Sungai Penuh, 30 kilometer dari Desa Tarutung, kabut lebih pekat. Sesak nafas dan kulit wajah kering menjadi dampak kepulan asap yang menyelimuti penjuru kota.
Informasi yang dihimpun Portalkbr, pemerintah setempat sudah melarang aktivitas warga di luar rumah yang berlebih. Bahkan Dinas Pendidikan di Kota Sungai Penuh dan Tanjungjabung Timur meliburkan aktivitas sekolah sejak awal pekan ini. Sejak Agustus kemarin, ada 1.583 penderita Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) di sana.
Editor: Anto Sidharta