indeks
Kemarau, PDAM Mataram Upayakan Tambah Volume Air

Direktur Utama (Dirut) PDAM Menang Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) Ahmad Zaini mengatakan, volume air di kawasan Gunung Sari Kabupaten Lombok Barat (Lobar) menurun dari 75 liter per detik menjadi 25 liter per detik.

Penulis: Global FM Lombok

Editor:

Google News
Kemarau, PDAM Mataram Upayakan Tambah Volume Air
PDAM Mataram, Volume Air

KBR68H, Mataram - Direktur Utama (Dirut) PDAM Menang Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) Ahmad Zaini mengatakan, volume air di kawasan Gunung Sari Kabupaten Lombok Barat (Lobar) menurun dari 75 liter per detik menjadi 25 liter per detik.

Hal itu terjadi akibat penurunan volume air di mata air yang menjadi sumber air PDAM karena memasuki musim kemarau. Saat ini tengah dilakukan upaya untuk mengimbangi pendistribusian air sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

”Musim kemarau mulai bulan Agustus 2013 ini. Kami memang menerima banyak pengaduan pelanggan terkait pengurangan volume air di Gunung Sari, seperti Midang, Jati Sela, Senggigi dan sekitarnya. Saat ini kami coba untuk melakukan pengimbangan,” kata. Ahmad Zaini kepada wartawan di Mataram, Kamis (22/8).

Zaini menuturkan, telah dilakukan pengeboran 1 titik sumber mata air di Langko Lobar dengan volume 25 liter per detik. Selanjutnya masih diupayakan pengeboran 1 titik lagi dengan volume yang sama. Karena kebutuhan air di Gunsar sekitarnya mencapai 50 liter per detik. Biaya pengeboran sangat tergantung dari luas dan kedalamannya, yakni sekitar Rp 600-700 juta.

Selain itu, kata dia, kini tengah diupayakan juga penambahan sumber mata air PDAM melalui program Balai Wilayah Sungai (BWS) dengan volume sekitar 250 liter per detik di Sesaot Lobar. Hal itu dalam upaya melayani pelanggan PDAM Menang Mataram sebanyak 80 ribu di Kabupaten Lombok Barat (Lobar) dan Kota Mataram. “Kami terus meningkatkan pelayanan kepada pelanggan,” tegasnya.

Sumber: Global FM Lombok
Editor: Anto Sidharta
 

PDAM Mataram
Volume Air

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...