Kegiatan belajar mengajar di SMAN Sulang, Rembang, Jawa Tengah masih lumpuh, pasca bencana banjir bandang, Selasa lalu. Sekira 25 ruangan kelas, ruang guru, perpustakaan, ruang komputer dan tata usaha SMAN Sulang, terendam banjir setinggi 1 meter.
Penulis: Radio R2B
Editor:

KBR68H, Rembang - Kegiatan belajar mengajar di SMAN Sulang, Rembang, Jawa Tengah masih lumpuh, pasca bencana banjir bandang, Selasa lalu.
Sekira 25 ruangan kelas, ruang guru, perpustakaan, ruang komputer dan tata usaha SMAN Sulang, terendam banjir setinggi 1 meter.
Begitu banjir surut, aktivitas difokuskan untuk membersihkan seluruh ruangan, karena endapan lumpur tebalnya mencapai 10 centi meter.
Pihak sekolah mendapatkan bantuan mesin pompa air dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rembang dan anggota TNI Koramil Sulang, guna mempercepat pembersihan.
Seorang guru SMAN Sulang, Warsono menjelaskan, kalau tidak ada banjir lagi, butuh waktu tiga hari agar lingkungan sekolah kembali normal. Pembagian air harus bergiliran, bahkan banyak siswa yang terpaksa mengambil air seadanya dari selokan.
Sesuai hasil pendataan sementara, kerusakan akibat banjir di SMAN Sulang, meliputi robohnya pagar belakang sepanjang 70 meter dan kerusakan puluhan unit komputer, dengan nilai kerugian ratusan juta rupiah.
Anggota Komite Sekolah SMAN Sulang, Sukarno menuturkan sekolah tak bisa mengatasi masalah ini ini sendirian. Butuh bantuan pemerintah maupun orang tua murid.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Rembang, Suharso mengatakan penyebab banjir karena kiriman air dari daerah dataran tinggi cukup besar. Sementara saluran drainase di belakang sekolah terlalu sempit. Perlu segera ada penataan, sehingga air bisa berjalan lancar. Pihaknya sebatas mengumpulkan data sebelum dilaporkan kepada Bupati.
Suharso menambahkan selain menerjang Desa Kemadu dan SMAN Sulang, air bah juga sempat merendam 7 rumah warga di desa Korowelang Kec. Sulang. Ia kembali mengingatkan potensi hujan deras akan kembali mengguyur pada waktu sore hari. Masyarakat di sepanjang daerah aliran sungai yang rawan terkena banjir diingatkan untuk meningkatkan kewaspadaan.