Seluruh rumah sakit dan pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) ditingkatkan kesiagaannya mengantisipasi lonjakan pasien DBD.
Penulis: Arie Nugraha
Editor:

KBR, Bandung- Status penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Jawa Barat masih dalam tahap siaga, meski telah mencapai 1.000 kasus.
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin menjelaskan, dalam status siaga, seluruh rumah sakit dan pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) ditingkatkan kesiagaannya mengantisipasi lonjakan pasien DBD.
"Pertama harus lakukan 3M (menguras, menutup, dan mengubur) oleh masyarakat dan juga saya sudah perintahkan kepada seluruh RSUD, rumah sakit, puskesmas untuk menyediakan obat demam berdarah, terutama infus," ujar Bey di Bandung, Jumat, 22 Maret 2024.
Bey juga mengimbau masyarakat yang mengetahui anak demam lebih dari sehari, agar segera dibawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan lain untuk diperiksa.
Bey belum memutuskan meniru langkah Pemerintah DKI Jakarta yang meminta anak-anak menggunakan minyak telon dan lengan panjang sebagai langkah pencegahan.
"Nanti saya koordinasikan terlebih dahulu, ya, dengan kepala dinas kesehatan," kata Bey.
Fogging atau Pengasapan
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Vini Adiani Dewi menyebut upaya pencegahan penyebaran nyamuk dengan metode pengasapan atau fogging tidak akan efektif tanpa dibarengi 3M Plus.
3M Plus adalah menguras dan menutup penyimpanan air serta membersihkan barang bekas yang bernilai ekonomis.
Sementara poin plusnya terdiri dari berbagai kegiatan, seperti memelihara ikan untuk mengurangi jentik nyamuk, atau menanam tanaman yang tidak disukai nyamuk seperti lavender.
"Karena fogging hanya berdampak pada nyamuk dewasa, sementara jentik yang memungkinkan menjadi penyebar nyamuk DBD masih tetap ada sehingga penanganan DBD ini harus komprehensif," kata Vini di kegiatan BEJA (Bewara Jawa Barat) tentang Antisipasi Demam Berdarah Dengue di Jawa Barat, di Gedung Sate, Jumat, (8/3).
Mengutip laman Dinas Kesehatan Jawa Barat, cara yang paling efektif mencegah DBD ialah dengan memastikan tidak ada tempat hidup untuk nyamuk di lingkungan sekitar.
"Jangan sampai ada genangan air bersih yang berpotensi jadi tempat kembang biak nyamuk, contohnya di bagian bawah dispenser yang tidak sadari mungkin akan jadi tempat kembang biak nyamuk, itu harus kita bersihkan secara berkala minimal seminggu sekali," ujar Vini.
Vini berpesan untuk selalu meningkatkan kewaspadaan setiap hari di rumah, lingkungan sekitar, dan tempat kerja.
Baca juga:
Editor: Sindu