indeks
Kapolri Siaga, Sebut Potensi Polarisasi Pilkada Lebih Besar Dibanding Pilpres

Pemetaan konflik juga mesti dilakukan untuk menyiagakan personel keamanan.

Penulis: Heru Haetami

Editor: Wahyu Setiawan

Google News
Kapolri Siaga, Sebut Potensi Polarisasi Pilkada Lebih Besar Dibanding Pilpres
Kapolri Listyo Sigit Prabowo saat peluncuran digitalisasi layanan perizinan penyelenggaraan event di Jakarta, Senin (24/6/2024). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak

KBR, Jakarta - Kapolri Listyo Sigit Prabowo meminta anggotanya di daerah mengantisipasi kerawanan saat Pilkada Serentak 2024. Menurutnya, potensi polarisasi saat pilkada akan lebih tinggi dibandingkan pemilu presiden (pilpres).

"Tentunya rekan-rekan harus lebih siap-siap, karena memang ini baru pertama kali dilaksanakan secara serentak. Dan tentunya ini membutuhkan kesiapan rekan-rekan dalam hal menghadapi potensi polarisasi yang tentunya akan lebih tinggi apabila dibandingkan dengan pilpres kemarin. Kalau pilpres masalahnya di pusat, maka pilkada permasalahanya di daerah," ujar Listyo dalam Rapat Koordinasi Nasional Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Tahun 2024 di Bogor, Jawa Barat, Kamis, (7/11/2024).

Listyo menambahkan, pemetaan konflik juga mesti dilakukan untuk menyiagakan personel keamanan.

"Dan masalahnya karena ini dilaksanakan secara serentak, tentunya rekan-rekan harus mampu melihat, mendalami, potensi konflik yang terjadi. Sehingga dengan kekuatan yang rekan-rekan miliki, kami semua siap menghadapi potensi permasalahan apapun," katanya.

Selain itu, ia juga mengingatkan pengawalan logistik pilkada.

"Permasalahan logistik, ini betul-betul halus dikawal sampai dan tepat sasaran. Dan tentunya rekan-rekan juga terus mempelajari terkait dengan isu-isu yang terjadi di wilayah masing-masing. Karena masing-masing wilayah tentunya memiliki karakteristik masing-masing. IPKP (Indeks Potensi Kerawanan Pilkada) sudah dibuat, mana daerah yang rawan, mana daerah yang sangat rawan," ungkapnya.

Listyo mengatakan pengalaman-pengalaman di pilkada di tahun 2020 harus menjadi evaluasi.

"Kami melihat ada fenomena-fenomena yang harus kami perhatikan. Pasangan calon hanya satu, ini ada di 37 daerah. Tolong ini untuk diantisipasi. Kemudian ada pasangan dua calon di 202 daerah. Ini juga menjadi perhatian kami, karena pasti situasinya akan panas," ucapnya.

Pemungutan suara Pilkada Serentak 2024 digelar pada 27 November.

Baca juga:

Pilkada Serentak 2024
Presiden Prabowo Subianto
rakornas
Politik
#pilkada2024
kapolri

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...