Sebuah kapal tongkang bermuatan hampir 8 ribu ton batubara terdampar di pinggir pantai Desa Sendangmulyo Kecamatan Sluke. Tongkang bernama lambung Baruna Power 3001, diawaki 10 anak buah kapal. Kapal sebelumnya berangkat dari Kalimantan, akan bongkar muat
Penulis: Radio R2B
Editor:

KBR68H, Rembang – Sebuah kapal tongkang bermuatan hampir 8 ribu ton batubara terdampar di pinggir pantai Desa Sendangmulyo Kecamatan Sluke. Tongkang bernama lambung Baruna Power 3001, diawaki 10 anak buah kapal. Kapal sebelumnya berangkat dari Kalimantan, akan bongkar muatan di lokasi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Sluke. Namun akibat tali jangkar putus, kapal terseret angin kencang dan ombak besar sejauh dua mil,
Posisi kapal kandas kemarin berada di atas bebatuan karang, sehingga sulit bergerak. Sehingga, untuk evakuasi, perlu menunggu ombak benar benar reda. Seorang warga desa Sendangmulyo Kec. Sluke, Bambang Kasir mengatakan pasca kejadian, para ABK memilih berlindung ke kolam khusus milik PLTU.
Salah satu pengurus kapal tongkang Nono mengakui, ombak besar sempat menghambat lalu lintas pengiriman batubara antarpulau. Meski demikian stok batubara di PLTU Sluke masih aman, guna menyuplai listrik sistem Jawa-Bali.
Sebelumnya, kapal tongkang juga terdampar di pantai perbatasan Desa Binangun Kecamatan Lasem dan desa Leran Kecamatan Sluke. Bedanya, kapal tersebut dalam keadaan kosong, seusai bongkar muatan di PLTU Sluke. Badan tongkang sampai kemarin belum berhasil ditarik.