Pemerintah provinsi Nusa Tenggara Timur akan menata kembali prosesi laut Semana Santa di Larantuka Flores Timur. Langkah ini dilakukan menyusul tenggelamnya kapal peziarah saat Hari Raya Paskah lalu.
Penulis: Silver Sega
Editor:

KBR68H. Kupang - Pemerintah provinsi Nusa Tenggara Timur akan menata kembali prosesi laut Semana Santa di Larantuka Flores Timur. Langkah ini dilakukan menyusul tenggelamnya kapal peziarah saat Hari Raya Paskah lalu.
Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya mengatakan, kapal-kapal yang ikut prosesi laut Semana Santa, termasuk para peziarahnya akan ditertibkan.
"Semana Santa memang kemarin ternyata terjadi musibah ya. Saya sudah komunikasi dengan bupati, dengan bapa uskup Larantuka tentu ini menjadi sebuah pengalaman yang buruk dalam prosesi Jumat Agung Semana Santa. Karena itu ke depan baik untuk dikelola dengan lebih tertib, termasuk peziarah-peziarah laut memang harus lebih tertib. Jadi ke depan kita berharap bahwa pengelolaannya lebih baik," kata Gubernur NTT Frans Lebu Raya di Kupang, Jumat (25/4).
Sebelumnya, Kapal Motor ikan Panca Kurnia Nelayan Bakti 74 tenggelam saat prosesi Bahari di Larantuka. Kapal tersebut bertolak dari Lewolere arah barat kota Larantuka guna mengikuti proses laut. Namun kapal ini tenggelam setelah dihantam gelombang. Bupati Flores Timur, Yoseph Lagadoni Herin mengatakan, kapal nelayan naas itu memuat 60-an peziarah dari kelurahan Lewolere.
Dari 60-an peziarah yang jadi korban, telah ditemukan 57 orang, 10 diantaranya meninggal. Sementara Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur telah menetapkan kapten kapal naas itu sebagai tersangka
Ketika tiba di daerah Sarotari, kapal memutar haluan karena prosesi laut dari kapela Kota Rewindo sudah dimulai. Saat memutar haluan di tengah arus deras Selat Gonzalu itu, kapal langsung terbalik dan tenggelam.. Kapten kapal dianggap paling bertanggungjawab atas peristiwa itu. Saat ini pihak kepolisian masih terus mendalami penyebab tenggelamnya kapal tersebut.
Editor: Antonius Eko