indeks
Jembatan Mahakam IV Kaltim Akhirnya Dibangun

Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak meresmikan pemancangan tiang jembatan kembar yang akan dibangun tepat di sisi Jembatan Mahakam yang berdiri sejak tahun 80an.

Penulis: Suara Samarinda

Editor:

Google News
Jembatan Mahakam IV Kaltim Akhirnya Dibangun
jembatan, mahakam, kalimantan timur

Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak meresmikan pemancangan tiang jembatan kembar yang akan dibangun tepat di sisi Jembatan Mahakam yang berdiri sejak tahun 80an.

Jembatan kembar tersebut nantinya akan diberi nama Jembatan Mahakam IV atau yang saat ini dikenal dengan nama Jembatan Kembar. Dana yang dibutuhkan sekitar Rp171 miliar rupiah yang berasal dari APBD Provinsi Kaltim.

Wali kota Samarinda Syaharie Jaang mengatakan, jembatan ini akan menghubungkan Kecamatan Sungai Kunjang, dengan dan Kecamatan Samarinda Seberang.

Dikatakannya, jembatan yang panjang bentang keseluruhan mencapai 400 meter yang terdiri atas tiga bentang, yakni satu bentang utama sepanjang 220 meter dan dua bentang lainnya masing-masing 90 meter.

“Jembatan ini nantinya akan memiliki dua lajur kendaraan roda empat ke atas yang disiapkan tujuh meter dan di kiri kanannya terdapat lajur kendaraan roda dua.,” paparnya.

Nantinya, kedua jembatan hanya akan dilalui satu jalur untuk kendaraan. Tak seperti dua arus lalu lintas di Jembatan Mahakam saat ini. Dengan pemberlakuan itu, diharapkan akan mampu memecah kepadatan arus lalu lintas.

Syaharie Jaang menambahkan, hari ini akan dimulai rencana pengerukan alur sungai Karang Mumus yang mengalami sedimentasi pada segmen di sekitar jalan dr Sutomo.

"Selain itu saya imbau penting bagi masyarakat yang tinggal di sekitar SKM untuk tidak membuang sampah ke sungai sehingga tidak menambah volume sedimentasi yang ada di delta sungai,” pungkasnya.

Sumber: Radio Suara Samarinda 

jembatan
mahakam
kalimantan timur

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...