"Ragam agama, budaya dan etnis. Siswa agama Konghucu ada, Islam ada, Kristen / Katolik juga ada. Hindu ada."
Penulis: Yudha Satriawan
Editor: Rony Sitanggang

KBR, Solo- Ratusan siswa di Solo belajar langsung wujud toleransi. Juru bicara SD Warga, sekolah penyelenggara kegiatan imlek di Solo, Conchita Conie Silimalar mengatakan kegiatan menyambut Imlek sebagai bentuk edukasi toleransi sejak dini. Menurut Conchita, sejak usia PAUD hingga sekolah menengah para siswa diajarkan langsung bentuk toleransi.
"Maksud dan tujuan kita menggelar perayaan Imlek di sekolah untuk mengenalkan pada para siswa bahwa sekolah kami sekolah nasionalis. Ragam agama, budaya dan etnis. Siswa agama Konghucu ada, Islam ada, Kristen / Katolik juga ada. Hindu ada. Secara bergiliran hari raya dan anak-anak diajarkan langsung mengenalkan bentuk toleransi. Ada 400an anak, mulai dari playgroup, TK, SD, dan lainnya," ujar Conchita, Rabu (22/1/2025).
Lebih lanjut Conchita mengungkapkan menyambut Imlek para siswa disuguhi seni budaya Tionghoa.
Selain seni tradisi dan pernak pernik Tionghoa atau Konghucu, para siswa juga dikenalkan sejumlah kuliner khas Imlek antara lain kue Kranjang. Tumpukan Kue khas Imlek ini membentuk gunungan untuk dibagikan kepada ratusan siswa itu.

Baca juga:
Sementara itu, seorang siswa kelas 4 SD, Dio mengaku senang bisa menyaksikan atraksi Barongsai.
"Jarang ada pentas Barongsai/Liong. Biasanya lihat di mal. Ini pentas di sekolah," ujar bocah itu sambil menyelipkan angpao di mulut Barongsai.