Ruas jalan di jalur Pantura sebelah timur lampu bangjo Perempatan Masjid Lasem sepanjang hampir 100 meter, membahayakan pengguna jalan, karena kondisinya bergelombang. Bahkan hampir setiap hari terjadi kecelakaan lalu lintas, kebanyakan pengendara sepeda
Penulis: Radio R2B Rembang
Editor:

KBR68H, Rembang - Ruas jalan di jalur Pantura sebelah timur lampu bangjo Perempatan Masjid Lasem sepanjang hampir 100 meter, membahayakan pengguna jalan, karena kondisinya bergelombang. Bahkan hampir setiap hari terjadi kecelakaan lalu lintas, kebanyakan pengendara sepeda motor terjatuh akibat tidak mampu menguasai kendaraan, setelah menerjang jalan bergelombang.
Asrori, seorang warga desa Sumbergirang Kec. Lasem mengatakan dulu lokasi jalan yang mirip gundukan itu, berada di sebelah barat lampu bangjo. Setelah dibeton, belakangan justru pindah ke arah timur. Kalau orang luar daerah belum hafal karakteristik jalan, akan rawan mengalami kecelakaan, apalagi jika melaju dengan kecepatan tinggi.
Warga lain yang mempunyai gerai seluler di dekat Perempatan Lasem, Dwi Arifiyanto menganggap kerusakan tersebut sudah cukup lama. Ia berharap segera dicor beton, supaya tidak semakin meluas, seiring dengan banyaknya kendaraan bertonase berat melintas. Mustinya jangan sampai menunggu jatuh korban, menurut Dwi lebih cepat ditangani, akan lebih baik.
Sementara itu, di tempat terpisah jalur Pantura desa Tegalmulyo Kec. Kragan, Senin sore meminta korban nyawa.
Dua pemuda berboncengan sepeda motor melaju kencang dari timur ke barat, kemudian menabrak sebuah dump truk dari arah berlawanan, yang bermaksud belok akan membongkar muatan.
Seorang korban pengendara motor tewas, yakni Joko Santoso (17 tahun) warga desa Tegalmulyo Kec. Kragan, sedangkan satu lainnya Budi, warga desa Karanglincak Kec. Kragan, menderita luka berat.
Sumber: Radio R2B Rembang