"Gus Dur dari hidup sampai akhir hayatnya benar-benar meletakkan kepentingan bangsa ini menjadi satu-satunya kegairahan, satu-satunya tujuan di dalam hidup ini,"
Penulis: Muji Lestari
Editor:

KBR, Jombang- Komunitas pecinta Gus Dur yang menamakan dirinya Gusdurian berharap pemerintah segera menetapkan Presiden ke-4 KH Abdurrahman Wahid sebagai pahlawan. Aktivis Gusdurian Jawa Timur, Aan Anshori menyebut gelar itu bukan menjadi prioritas Gusdurian dan kelompok lintas iman di Jombang.
Aan mengaku sangat percaya bahwa gelar formal ini akan didapat dengan sendirinya. Hanya saja semua perlu waktu.
Dia menjelaskan, Gus Dur merupakan sosok inspiratif yang banyak memberikan warna dan teladan bagi masyarakat Indonesia. Dari Gus Dur, semua kalangan lebih memahami bagaimana seorang pahlwan itu seharusnya berperilaku.
"Nah sekali lagi bahwa saya sendiri tidak merasa perlu meletakkan Gus Dur ini harus sebagai pahlawan secara formal tapi justru bangsa ini butuh untuk mempahlawankan Gus Dur. Karena apa? Gus Dur dari hidup sampai akhir hayatnya benar-benar meletakkan kepentingan bangsa ini menjadi satu-satunya kegairahan, satu-satunya tujuan di dalam hidup ini," ujar Aan Anshori, Jumat (10/11/2023).
Aan Anshori mengungkapkan bagi Gusdurian, Gur Dur dianggap sebagai pahlawan secara kultural. Sebab syarat sebagai pahlawan tidak hanya memberikan konsep saja, tapi juga mewujudkan konsep itu dalam keteladanan perjuangan.
"Gus Dur di dalam pandangan kami, di dalam konstruksi yang tadi seperti yang sampaikan jelas masuk dalam kualifikasi sebagai pahlawan," tambahnya.
Baca juga:
- Benda Prasejarah Abad Ketiga Ditemukan di Banyuwangi
- Mengubah Stigma Sex Mountain Gunung Kemukus Sragen
Lebih lanjut, Aktivis Gusdurian Jawa Timur, Aan Anshori mengungkapkan, ketidaksiapan bangsa mengakomodir Gus Dur sebagai pahlawan secara formal sering dikaitkan bahwa Gur Dur berhenti jadi presiden kala itu karena dikudeta. Sehingga dalam prosesnya dianggap tidak husnul khatimah.
"Tetapi yang ingin saya sampaikan bahwa justru ketika Gus Dur dimaknai seperti itu sebenanranya menunjukkan bahwa Gus Dur merupakan korban dari oligarki politik yang mendorong presiden ketika itu untuk melanggar konstitusi," tandasnya.
Namun Gusdurian, tetap mendukung jika pemerintah maupun bangsa ini menjadikan Gus Dur sebagai pahlawan.
Sejak 2015 silam Gusdurian dan kelompok lintas iman di Jombang, Jawa Timur sepakat mengukuhkan Gus Dur sebagai Pahlawan pluralisme. Sementara, hingga saat ini pemerintah masih mengendapkan gelar tersebut untuk tokoh yang dinilai telah memperjuangkan kelompok minoritas setara dengan kelompok mayoritas.
Editor: Rony Sitanggang