KBR68H, NTT - Harga bahan pangan di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur mulai merangkak naik menjelang rencana penaikan harga BBM bersubsidi pekan depan.
Penulis: Oscar Praso
Editor:

KBR68H, NTT - Harga bahan pangan di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur mulai merangkak naik menjelang rencana penaikan harga BBM bersubsidi pekan depan.
Kenaikan harga pangan bervariasi mulai Rp 1.000 hingga Rp 5.000. Salah satu pedagang di Pasar Baru Kefamenanu, Hasnawi mengatakan, harga barang dinaikkan karena naiknya harga pembelian dari distributor. Kenaikan harga cukup tinggi terjadi pada telur, mie instan, dan beras.
“Ini dari BBM itu yang berpengaruh. Macam mie instan, dulu harganya 55.000 rupiah per dos sekarang 63.000 rupiah per dos. Begitu juga dengan minyak goreng, semuanya naik. Beras harga 7.500 rupiah sekarang naik 9.000 rupiah, beras dari Sulawesi. Dulu telur 185.000 per ikat, naik sekarang 220.000 rupiah. Kami jual sekarang per biji 1.500 rupiah,” jelas Hasnawi.
Salah satu pedagang di Pasar Baru Kefamenanu, Hasnawi. Sementara itu salah satu pembeli Esni mengatakan, masih ada pedagang yang menjual barang dengan harga tetap karena masih memiliki stok lama. Namun untuk mendapatkannya, pembeli harus mencari lebih lama.