Deru suara sejumlah helikopter menggema di kawasan Manahan, Kota Surakarta, Jawa Tengah. Helikopter tersebut mengangkut para peserta kejuaraan dunia terjun payung militer yang sedang menggelar latihan.
Penulis: Yudha Satriawan
Editor:

KBR, Surakarta - Deru suara sejumlah helikopter menggema di kawasan Manahan, Kota Surakarta, Jawa Tengah. Helikopter tersebut mengangkut para peserta kejuaraan dunia terjun payung militer yang sedang menggelar latihan.
Menurut Ketua Panitia, Endang Sodik, selama kejuaraan dunia ini berlangsung, Kota Surakarta akan dipenuhi helikopter yang hilir-mudik mengangkut ratusan penerjun.
“Kalau masyarakat di Solo kebisingan dengan suara helikopter dan pesawat terbang ya mohon maaf, frekuensi penerbangan sangat tinggi, setiap tiga menit mengangkut para penerjun,” ujar Endang Sodik kepada Portalkbr, Jumat (19/9).
Helikopter yang digunakan, kata Endang, adalah jenis helikopter yang memiliki suara keras.
“Kita menggunakan helikopter milik TNI antara lain MI-17, suaranya kan keras, hembusan anginnya juga kencang, kita juga pakai CN, Heli PUMA dan kolibri. Jadi kalau semaunya di Manahan, ya tidak cukup. Makanya kita bagi empat lokasi, Manahan, Alun-Alun selatan Kraton Solo, Pangkalan udara TNI AU Adi Soemarmo, dan Stadion R. Maladi Sriwedari,” jelas Endang.
Ada 406 peserta dari 46 negara di dunia yang akan mengikuti kejuaraan dunia terjun payung yang digelar hari ini hingga 28 September mendatang. Lokasi yang digunakan yaitu Kompleks Manahan, Kawasan Alun-alun selatan Kraton kasunanan dan Stadion R Maladi Sriwedari untuk mengangkut peserta.
Editor: Anto Sidharta