indeks
Gusur Warga di Ciliwung, Jokowi Tambah Rusun di Jatinegara Barat

KBR68H, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta bersama Kementerian Pekerjaan Umum menyiapkan rumah susun Jatinegara Barat untuk warga bantaran kali Ciliwung yang tidak tertampung di Rusun Cipinang Besar Selatan dan Rusun Komarudin, Cakung.

Penulis: Danu Mahardika

Editor:

Google News
Gusur Warga di Ciliwung, Jokowi Tambah Rusun di Jatinegara Barat
jokowi, rusun, jakarta, banjir

KBR68H, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta bersama Kementerian Pekerjaan Umum menyiapkan rumah susun Jatinegara Barat untuk warga bantaran kali Ciliwung yang tidak tertampung di Rusun Cipinang Besar Selatan dan Rusun Komarudin, Cakung.

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mengatakan saat ini Rusun Jatinegara Barat masih dalam proses pembangunan. Kata dia akan ada sekitar 540 hunian bagi warga bantaran Ciliwung yang akan direlokasi.

"Rusunnya kan ada. Ada di Cibesel (Cipinang Besar Selatan), Di (rusun) Komaruddin ada. Sisanya nanti sambil jalan yang di Jatinegara Barat ada 540. (Berapa banyak warga yang direlokasi?) Ini masih dihitung. Tadi kan (saya) mengumpulkan Lurah, Camat, Walikota semuanya. Sama dari Kementeria PU juga. Sudahlah ini nanti kita langsung mulai langsung laksanakan," jelasnya di Balaikota Jakarta (28/1).

Gubernur Jokowi menambahkan uang ganti rugi tanah warga bantaran sungai akan segera dibayarkan setelah ada kesepakatan harga antara Pemerintah dan warga. Kata dia uang ini hanya diberikan kepada warga yang memiliki sertifikat resmi tanah. Daerah bantaran kali Ciliwung seperti di wilayah Kampung Pulo dan sekitarnya adalah kawasan langganan banjir tiap tahun.

Terkait hal itu Jokowi akan merelokasi mereka ke sejumlah rusun. Relokasi ini juga bertujuan untuk melancarkan program normalisasi Ciliwung.

Editor: Pebriansyah Ariefana

jokowi
rusun
jakarta
banjir

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...