Pengurus Gereja Damai Kristus Paroki Kampung Duri, Tambora, Jakarta, mencurigai adanya pengerahan massa intoleran dari luar daerah untuk memprotes keberadaan gereja itu.
Penulis: Guruh Dwi Riyanto
Editor:

KBR68H, Jakarta - Pengurus Gereja Damai Kristus Paroki Kampung Duri, Tambora, Jakarta, mencurigai adanya pengerahan massa intoleran dari luar daerah untuk memprotes keberadaan gereja itu. Pastur Paroki Kampung Duri Widyo Soewondo mengatakan, gereja katolik itu sudah berdiri sejak awal 60-an. Terlebih lagi, gereja tidak memiliki masalah dengan masyarakat sekitar. Namun, Widyo menambahkan, ia tidak dapat memastikan asal usul mereka sebelum bertatap muka.
"Gereja sudah menyiapkan tim untuk bertemu. Nanti dibantu dengan FKUB. Katanya nanti yang datang menggunakan bus dan motor. (Apakah itu indikasi mereka datang dari luar?) Kalau warga sekitar tidak perlu naik bus dan motor. Kalau di sini kan gangnya kecil-kecil. (Demikian Pastur Parkoki Paroki Kampung Duri Widyo Soewondo ketika dihubungi KBR68H.
Pastur Parkoki Paroki Kampung Duri Widyo Soewondo menambahkan, Forum Kerukunan Umat Beragama sudah bersedia membantu perundingan. Mereka juga meminta polisi menjaga keamanan ketika berlangsung unjuk rasa. Sebelumnya, Gereja Damai Kristus mengaku menerima kabar adanya 400-an orang akan mendemo gereja itu siang nanti. Masa intoleran mempertanyakan keberadaan gereja yang berada dalam satu kompleks dengan sekolah Damai.