Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) memperkirakan asap hitam yang keluar dari gunung Merapi sebagai efek gempa yang terjadi di wilayah Tasikmalaya.
Penulis: Febriana Sinta
Editor:
KBR68H, Bandung - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) memperkirakan asap hitam yang keluar dari gunung Merapi sebagai efek gempa yang terjadi di wilayah Tasikmalaya.
Kepala BPPTK Subandriyo menerangkan, gempa yang terjadi Kamis (13/6) malam, berpotensi menimbulkan guncangan kantong magma Merapi sehingga terjadi letupan magma yang cukup tinggi. Letupan magma tersebut mengakibatkan asap pekat setinggi 100 meter ke arah barat, atau menuju wilayah Selo dan Babadan.
“Ya bisa saja secara spekulasi mungkin adanya gempa tadi malam menguncang kantong magmanya Merapi. Memicu terjadinya pelepasan gas yang kebetulan dalam beberapa hari terakhir curah hujan cukup tinggi,” papar Subandriyo.
Kepala BPPTK Subandriyo menambahkan, intensitas hujan yang tinggi di puncak gunung mengakibatkan asap hitam menjadi hujan abu tipis di wilayah kecamatan Srumbung , Muntilan.
Menurut subandriyo, ini merupakan hal yang biasa karena terbukanya puncak gunung Merapi akibat letusan 2010 lalu. Sementara untuk keselamatan pendaki gunung, BPPTK mengeluarkan aturan kewajiban pemakaian masker yang memenuhi standar keselamatan, agar tidak terkena asap beracun.
Editor: Antonius Eko
