indeks
Gelar Aksi Kamisan, Aktivis Tolak Capres Pelanggar HAM

KBR, Jakarta - Gerakan Rakyat Melawan Lupa meminta masyarakat tidak memilih capres yang diduga terlibat pelanggaran Hak Asasi Manusia, pada Pilpres 9 Juli mendatang.

Penulis: Bayusoetta

Editor:

Google News
Gelar Aksi Kamisan, Aktivis Tolak Capres Pelanggar HAM
aksi kamisan, ham, prabowo, capres

KBR, Jakarta - Gerakan Rakyat Melawan Lupa meminta masyarakat tidak memilih capres yang diduga terlibat pelanggaran Hak Asasi Manusia, pada Pilpres 9 Juli mendatang. Koordinator Aksi, Moken taufik khawatir, capres yang diduga  terlibat pelanggaran HAM bakal mengabaikan penegakan Hak Asasi Manusia saat terpilih nanti. (Baca: Tolak Prabowo, Para Aktivis HAM Peringati Hari Anti Penyiksaan)

Moken juga meminta pemerintah SBY - Boediono mengusut tuntas kasus kekerasan dan pelanggaran HAM. Menurutnya,  presiden harus membentuk pengadilan HAM adhoc untuk menyeret para pelaku.

“Secepat-secepatnya SBY-Budiono membentuk pengadilan HAM adhoc seluruh kasus dari tahun 65 sampai reformasi harus dituntaskan. Agar tidak ada lagi persoalan HAM yang hari ini masih dikatung baik di pengadilan yang menangani di pengadilan. Tanggal Sembilan Juli jangan pernah rakyat menitipkan nasib ditangan penjahat HAM. Karena sudah jelas ketika terlibat dalam persoalan hak asasi manusia maka sudah barang tentu akan melanggengkan persoalan HAM ketika dia memimpin,” kata Moken, Koordinator Aksi (26/6).

Hari ini, Gerakan Rakyat Melawan Lupa yang merupakan gabungan organisasi HAM memperingati hari Anti Penyiksaan Se-dunia di depan Istana negara. Sejumlah organisasi tersebut di antaranya adalah Ikatan Keluarga Orang Hilang, Kontras, LBH jakarta dan bekas tahanan politik Orde Baru. Kepolisian sempat menghalangi aksi demonstrasi. Namun, aksi yang diikuti lebih dari dua ratus orang itu berjalan damai.


Editor: Nanda Hidayat

aksi kamisan
ham
prabowo
capres

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...